Gingham Check

Senin, 18 Agustus 2014

[Fanfict] Waktu yang Mempertemukan Kita ep 3

episode ke 3

“Sebagai gantinya, saat kembali lihatlah diriku sebagai sesosok
laki-laki!” kataku sambil memegang pipinya kearah depan wajahku. “Ah,
itu tunggu dulu.” Kata jeje dengan wajah yang mulai merah padam dan
salah tingkah. “Sudah kuputuskan! Laki-laki takkan menarik ucapannya!”
Kataku sambil melipat kedua tangan didadaku. “ Hei yang seharusnya
memutuskan itu aku!” frontal jeje. “Kalau mau pergi, ayo cepat.” Kata
ku membuka pintu. Kami berdua pun berjalan ke rumah angker itu
setibanya disana, kami sudah memasuki lubang itu. Kehidupan berubah
menjadi kami yang dulu masih kecil. “Nano, bantu bersih-bersih dong!”
Kataku sambil memegang sapu. “Tidak mau ah, merepotkan! Siapa suruh
kalian usil pada guru, yang dihukum kan kalian.” Kata nano sambil
berjalan menuju gerbang sekolah. Aku dan jeje pun terdiam sejenak.
“Sok sekali sih dia, mentang-mentang anak orang kaya yang punya rumah
sakit, sifatnya egois sekali!” Kataku dengan kesal. “Jangan tinggalkan
kami.” Kata jeje yang tiba-tiba cemberut.
“Kalau mau pulang, cepat sana!” kata ku frontal. “Tidak jadi pulang.
Habisnya kalau tidak bertiga, membosankan sih.” Kata nano santai
berbalik kearah kami.

Kami berdua pun tersenyum kembali. Pada saat aku menyapu si nano hanya
menghalangi ku untuk menyapu. Walaupun begitu kami bertiga sangat
merasakan kesetiaan kawan. Oke itu dulu waktu aku kecil sekrang kita
pindah ke aku yang besar. Aku dan jeje pun sudah melintasi lubang itu.
Kami berdua berjalan mengeliling tempat ini. Pada saat kami berdua
jalan jeje menabrak anak kecil. “Wah, maaf. Aku tidak melihat
kedepan.” Kata jeje cemas. “Tidak apa-apa. Aku juga minta maaf.” Kata
anak kecil itu. “Nano. Aku bisa bertemu Nano. Karena melewati lubang
itu.” Gumam jeje dalam hati. “Yang benar?! Masa ini Nano yang asli?”
kataku bingung. “Eh?! Kenapa kakak tahu namaku.” Kata Nano kecil yang
bingung juga. “Nano, siapa mereka?”teriak seorang cowok anak kecil
memanggil nano. “Kenalanmu?” kata seorang cewek kecil. “Mereka!”
Serentak ku dengan jeje. Ternyata mereka berdua adalah kami yang
dimasa lalu. “Wah, abam kecil, manis juga.” Kata jeje dengan senyuman
manisnya. “Apa yang kamu liat, nenek!” kata abam kecil. Mereka berdua
pun bertengkar walaupun itu pun ujung-ujungnya baikan lagi. “Eh! Ini
hari terakhir liburan musim gugur?” Tanya jeje kea bam kecil. “Eh,
iya.” Jawab abam kecil kaget. “Kalian sekarang kelas 4 sd?” Tanya ku
ke abam kecil. “Iya.” Jawabnya kaget lagi. “Abam tidak buat pr?!
Liburan musim gugur berakhir hari ini loh.” Kata Nano. “Tenang saja!”
Jawab Abam kecil dengan santai.

Hari terakhir liburan musim gugur kelas 4 sd, hari dimana nano
menghilang. Aku dan jeje ternyata ke hari dimana nano menghilang. Aku
dan jeje diam-diam mengikuti mereka bertiga. “ternyata saat kecil. Aku
keren yah.” Kataku saat melihat bertiga duduk-duduk ditempat fav kami.
“Yaya, kepala besar.” Kata jeje dengan agak kesal.  “Kalau bertemu
kita dimasa depan, apakah masa depan akan berubah?” kataku sambil
melihat mereka bertiga. “Atau jangan-jangan sudah bertemu tapi tidak
kenal.” Kata jeje sambil melihat mereka bertiga juga. “Mungkin juga
sih.” Kata ku santai. “Hari ini andai nano tidak menghilang, kita bisa
terus bersama.” Kata jeje dengan wajah menjadi sedih. Mungkin dimasa
depan aku jeje dan nano akan berubah. Masa depan dimana kita terus
bertiga. “Apa!” Kata jeje terkejut. “Nano terus!” Kataku kesal. “Eh!?
Maaf. Habisnya sudah lama sih.” Kata jeje agak bingung.  “Ah Nano
memang menyebalkan!” Kata ku agak marah. Pada saat kami melihat mereka
bertiga ada seorang gadis cantik dan ternyata ada lah Shania yang masa
lalu. “Dari dulu aku tahu Nano menyukai Shania. Tapi aku tidak
menyangka sampai seperti itu.” Kata jeje dengan wajah sedih.  “Nano
menghilang bukan karena kecelakaan atau kasus kan?” Tanya ku jeje
mulai curiga. Jeje hanya terdiam dan bingung. “Habisnya aneh kan?!
Nano tidak diikuti orang yang mencurigakan. Tidak mungkin sampai
diculik orang kan. Jangan-jangan dia menghilang karena keinginannya
sendiri?!” Kataku dengan kecurigaan.

“Apa maksudmu mana mungkin menghilangkan diri sendiri.” Kata jeje
hanya tersenyum. “Aku tidak bilang begitu sih.” Kataku. “Tapi, kalau
begitu dia pasti akan membicarakannya pada kita kan?” kata jeje mulai
cemas. “Habisnya nano tidak memberitahu kita kan, jangan-jangan dia
sudah siap untuk tidak menceritakan pada siapapun.” Kata ku dengan
santai. “Kenapa kamu berkata begitu?!” Kata jeje yang mulai marah dan
sedih. “kakak?!” serentak mereka bertiga melihat kami bertengkar
karena Nano. “Kenapa sih sikapmu selalu dingin begitu?! Abam lebih
senang kalau Nano tidak ada ya?!” kata jeje yang mulai kesal, marah,
dan sedih. “Aku tidak berpikit begitu aku Cuma tidak ingin kalau
perasaanmu terluka.” Kata santai denngan memasuki kedua tanganku
dikantong celana. Mereka bertiga pun hanya terkejut saat melihat kami
berdua bertengkar. “Aku tidak apa-apa.” Kata jeje membentakku. “Apanya
yang tidak apa-apa??! Bukannya selama 6 tahun ini kamu selalu
menangis?!” Kata ku yang mulai menggretak juga. “Tapi aku?!” Kata jeje
dengan raut wajah yang mulai sedih. “Aku hanya tidak ingin melihat mu
menangis kagi.” Bentak ku ke jeje.  “Karena aku menyukai Je..”
tiba-tiba kata itu terpotong karena si Nano kecil berkata “Aku
haus!!”. Serentak aku jeje, dan abam , jeje kecil pun melihatnya.
Begitu menyebalkannya karena rencana ku hampir berhasil -___-

Jeje pun memberikan 3 kaleng kopi ke mereka bertiga yang barusan
diberikan Shania ke jeje yang habis pulang sekolah. “Aku suka kopi.”
Kata jeje kecil. “Ah.” Kata nano hanya tertawa. “Padahal aku bohong,
aku tidak suka kopi. Aku melakukannya karena aku menyukai Nano.” Gumam
jeje dalam hati yang sekrang. “Abam, terima kasih sudah
mengkhawatirkanku, tapi aku tetap ingin tahu kenyataannya, seperti
apapun kenyataanya.” Kata jeje yang masih sedih. Aku pun memberanikan
diri “Kalau mau menangis silakan didadaku.” Kataku dengan muka merah
padam. “Tidak butuh.” Kata jeje dengan agak kesal. “Dah, sampai
besok.” Kata mereka bertiga yang akan pergi. Aku dan jeje pun sekrang
mengikuti nano agar kami bisa tau dia akan pergi kemana..
To Be Continuee…..

@domia07luna

0 komentar:

Posting Komentar