Gingham Check

Senin, 14 April 2014

[Fanfict] Agresi Militer III. Action 3

author by : Rif Pawelloy

Action 1
Action 2 

----------------------------

 Rif Pawelloy's side

 3 September 2014 After First Strike


seketika aku berlutut melihat tiba-tiba kota sudah hancur oleh serangan rudal-rudal dan bom yang membabi buta kemana saja. apakah ini neraka? ku melihat ke belakang dan melihat banyak teman-temanku berteriak histeris. aku pun juga ingin berteriak tapi apa aku bisa.

"Rif, kita harus segera pergi dari sini."kata Yudhist memanggilku.
"kalau tidak kita bisa jadi sasaran bom"sambung Uyo.

aku memandangi teman-temanku dan menganggukan kepala. tak lupa ku sampaikan tangan ke Rini yang terlihat begitu panik. Rini melepas tanganku dan melirik kearah Melody. Rini tau Melody lebih terpukul atas serangan ini. Melody pun hanya bisa menundukan kepala dan masih berseragam sehabis show tadi dengan gaya pakaian anak SMA jepang. aku melangkah perlahan ke tempat Melody dan mengeluarkan saputanganku dan mengelapi air mata Melody yang tak henti-hentinya bercucuran.

"Mel..."kataku menegur Melody.

Melody mengangkat wajahnya dan memelukku. aku melirik kearah Rini dan dia cuman menganggukan kepala seakan menunjukkan tidak ada rasa kecemburuannya. kudekap tubuh Melody sesaat untuk menenangkannya.

"Frieska...."Kata Melody.
"sudahlah.. masih ada kami.. lebih baik kita pergi cari pertolongan. pasti ada camp pengungsi disini"kataku balas.

Melody hanya menganggukan kepala dan yang lainnya begitu. sekitar 20 orang yang selamat setuju kalau aku yang memimpin mencari  bantuan. yang Pria lain mereka mencari apa saja seperti kayu,besi atau batu-batu untuk menjaga diri.

"sudahlah buang benda-benda kalian. kita warga sipil. takkan disakiti."kataku menegur Bay,Uyo dan lainnya.
"tapi.."Kata Niko.
"nanti malahan kita ditembak karena dikira melawan.."balasku
"oii Rif.. mikir.... FX itu tempat warga sipil masa sih dibom"kata yudhist berbalas menambah.

sempat ku berpikir benar juga. FX itu mall kalo dibom berarti warga sipil juga pasti dibunuh. tapi itu kan melanggar aturan perang.

"sudah buang saja.." kataku sedikit memaksa.

dan akhirnya yang lain membuang segala macam senjata rusuh. kami berjalan dengan formasi lurus dimana aku didepan,Uyo kedua,Niko ketiga, beberapa cewek dan dibelakang sekali diisi juga oleh laki-lakli remaja yang ada.

"Rif liat di kiri"Uyo menegurku perlahan. aku pun melihat kekiri dan melihat ada supermarket yang sudah habis dijarah dan sudah berantakan. aku pun menganggukan kepala dan dimengerti Uyo. Uyo pun berbalik belakang dan memberitahukan semua.

"ayo smua kita cari sesuatu didalam market itu"kata Gilang.

kami semua pun masuk. aku memerintahkan mereka utnuk menyebar ke supermarket itu dan meminta agar mengambil apa saja yang dibutuhkan semua. pakaian,Makanan,logistik lainnya. begitu juga dengan para Cewek yang juga mengumpulkan logistik yang dibutuhkan

setengah jam berlalu setelah menjarah market smua aku pun mengumpulkan semua dan memberitahukan untuk kumpul di sebuah bagian Pakaian di lantai 2.

"jadi apa yang kita punya teman-teman aku mendapat Handie Talkie 1 Grup isinya sekitar 10?"kataku menunjukan handie talkie. Uyo mengeluarkan beberapa tas kecil dan berbentuk Tabung dan dia hanya tersenyum nyengir.

"apa itu Talkum?"kata Bay..
"bukan kak. itu Tenda 3 orang."tambah Ayana.

 aku melihat kearah Bay dan nyengir. kulempari Bay dengan Botol Air mineral yang ada didekatku.

"gobolok..."jawabku. Bay hanya memegang kepala dan Ayana hanya ketawa kecil.
"aku sama Melody,Ve,Kinal,Naomi dan Nobi mendapat beberapa Baju siap pakai"kata Rini menunjukan tumpukan baju. yang lainnya juga begitu.

"bagus"kataku.

pada saat kami mengumpulkan baju tiba-tiba pintu dilantai dua itu terbuka dengan kasar dan masuk beberapa pria bersenjata langsung menodong kami.

"angkat tangaaan!!!!"pria-pria berdinas itu langsung menondongkan kepala kami dengan laser-laser senjata mereka.

serentak kami semua memegang kepala dan tunduk. aku pun berteriak.

"JANGAN TEMBAK KAMI PAK... KAMI WARGA SIPIL!!!"teriakku.

dalam tundukku ku melihat teman-temanku mengikuti gaya yang sama. kami hanya tunduk mengangkat kepala dan menunduk. laser dan dot sight itu pun mati dengan komando seseorang yang mengangkat tangan keatas.

"turunkan senjata. mereka warga biasa. siapa yang bertanggung jawab atas kelompok ini?"kata tentara itu.

aku pun mengangkat kepala dan menatap wajah pria itu. aku pun tersenyum lega ketika melihat lambang di seragam tangannya berlamabang negara indonesia.

"aku pak... syukurlah ternyata TNI"kataku.

tentara yang aku ajak bicara cuman mengangguk.
"siapa namamu?"kata tentara itu.
"Rif... Rif Pawelloy pak... saya yang bertanggung jawab atas teman-temanku"kataku kembali.

Tentara itu menyambut tangannya keareahku dan aku pun menyambutnya dan berdiri.

"lapor komandan.. mereka berjumlah 21 orang dan rata-rata usia mereka sepertinya 16 tahun keartas."kata seorang tentara mendatangiku dan tentara didepanku.

"bawa mereka ke 'HUTAN' mereka tanggung jawab kita semua. mereka generasi selanjutnya. lanjutkan Sersan Rival"kkata tenatara yang disampingku.
"SIAP" kata Sersan rival.

tentara itu kembali berarah kearahku.

"Saya  Kolonel Hafiz. Rif.. kami akan membawa kalian ke 'Hutan'. itu tempat aman buat warga. dan kalian akan aman disana." kata Hafiz.

aku pun mengangguk mengiyakan dan menghadap teman-temanku mereka pun mengangguk seraya menyutujui.

Maret 2015. 

 6 bulan sudah kami berada diHUTAN. aku berdiri menghadap lapangan yang luas itu dan mengambil sepucuk pistol dan menembak sasaran tembak yang berada didepanku..

"cukup Letnan.."kata suara yang tak asing itu. aku pun menbalikkan badan dan melihat Major Hafiz yang sudah ada dihadapanku.

"kau tau Rif.. skillmu menonjol, kepemimpinamu juga tinggi. makanya sampai mengapa aku merekomendasikanmu selain Melody dan Dani. oh iaya saya mau kau ke kantorku 15 menit kedepan. aku punya misi buatmu,Melody dan Dani. aku sudah memberitahukan mereka."Kata  Hafiz.

aku pun dengan refleks mengangkat tangan menghormat.

"siap!!!"balasku.

aku kembali mengingat sambil berjalan sewaktu ditemukan pasukan Kolonel Hafiz dan dibawa ke markas. Indonesia sudah habis dengan Tentaranya. kami pun dididik menjadi tentara baru dengan jam terbang sedikit tapi mempunya kemampuan yang hebat. dari psikologi,akademik dan tes lapangan hanya aku,Melody dan Dani yang dipromosikan langsung menjadi perwira. yang lain mendapat pangkat sesuai kemampuan masing-masing.

10 menit kemudian aku pun sudah sampai ke kantor Kolonel Hafiz. didepan pintu sudah ada Melody dan Dani yang melambaikan tangan padaku.aku pun membalas melambaikan tangan dan berlari-lari kecil menghampiri mereka. kami menjadi Letnan dengan begitu cepat mengingat misi 2 bulan yang lalu ketika cuman aku,Melody dan Dani yang menyabotase jembatan besar penyuplai barang-barang Invander.

"oi Rif, kenapa kita dipanggil ya?"kata Dani.
"ahh Dan..kek gak tau saja. palingan misi.. lah masa 3 orang lagi... yang lain enak-enakan"kataku balas.
"Rif.. Rini mana?"tanya Melody memotong.
"palingan dibarak"balasku.

setelah mebngobrol panjang lebar, kolonel Hafiz pun dari jauh menghampiri kami ditemani Serka Uyo dan Serma Kinal dan Serda Ayana. merka datang dengan pustur badan tegap dengan  baret khas mereka yang berwarna hitam kelam

"ciyee Ayana.. anak TK pake baret hehehe"kataku mengejek. Ayana hanya menatap lesu kearahku.

"oke mari masuk."perintah Hafiz.
"SIAAAP!!!"jawab kami semua yang ada disitu.

kami semua yang ada disitu pun masuk dan duduk dikursinya yang ada. kolonel Hafiz pun duduk dikursinya danmenyalakan proyektornya. dan muncul 3 gambar blueprint gedungnya dan mulai berbicara.

"ini adalah 3 gedung yang akan kita serang. makanya saya memanggil kalian bertiga. kalian akan memimpin masing-masing team dan menyerang ini. karena stok tentara kita sedikit makanya kalian akan pergi dengan beberapa orang. Lettu Rif ke gedung senjata cadangan, Letda Melody ke Penjara dan membebaskan seluruh tentara dan Lettu Dani ke Gedung berita untuk kembali merebut kantor berita.."perintah Hafiz

"siap"kata kami bertiga.

Kolonel pun mengeluarkan beberapa dokumen berisi data team yang akan berangkat. dia pun membacakan beberapa nama. kami bertiga mengambil buku note dan mendengarkan perintahnya.

"Team Ghost Eagle: Lettu Rif, Serka Uyo,Serda Niko,Serma Rini dan Serka Veranda dan Sertu Bay. Team Ghost Garuda : Letda Melody, Serma Kinal,Serma Yudhist dan Serka Imam. Team Ghost Katak: Letda Dani,Serda Ayana,Sertu Gilang dan Serka Naomi. kerjakan.!!!"kata Hafiz.

"SIAAAAAAAP"kata kami serentak.

bersambung

 


0 komentar:

Posting Komentar