Gingham Check

Jumat, 11 April 2014

[Fanfict] Agresi Militer III (Action 2)

author by : @RIFpawelloy

Click Disini untuk Action 1





 November 2014. 2 bulan paska penyerangan pertama 5 negara sekutu ke
Indonesia menghasilkan lumpuhnya sistem pertahanan negeri.. Tak ada
kabar dari TNI ataupun Militer yang masih bergerak. Adapuin isu kalau
banyak pemuda yang bergerak bergerilya menyamar dan mberusaha
melumpuhkan niat-niat Invander. Tak cuma di Jakarta, di kota lain pun
begitu. Semua tak ada tersisa lagi sistem militer Indonesia. Lumpuh
total.

--------

*BI Army Force Alliance HQ (Sector MOST VIP Prison)
3 November 2014


"So.. Mr. Vice President, dimana Presiden mu? Apakah dia cukup
pengecut untuk menampakan batang hidungnya untuk melawan kami?? Hahaha
jangan bercanda.!"Kata Pria itu dengan aksen Chinese  yang wajahnya
tak jelas karena terhalang sinar lampu dan berbicara kepada Wakil
Presiden Indonesia saat itu.

Dengan pakaian yang lusuh Wakil Presiden menghadap ke arah wajah yang
samar-samar. Dia meludah dengan jijik.

"Kalian para Invander jangan harasp bisa mendapatkan keinginan kalian.
Prabowo tak akan melakukan hal yang bodoh.. Cuuiiih"balas Wakil
Presiden itu.

Ludah yang penuh darah itu hanya tempias dan mengenai Pria yang
samar-samar itu. Dia melangkah perlahan dan menendang Wakil Presiden.

"Ohoook"suara langsung Wakil Presiden yang terus melawan.

"Sudah Kolonel Ling Biao. anak ayam ini takkan berbicara sepatah
katapun."Kata sesosok pria yang masuk dalam Ruang interogasi itu.

"Jadi.. Wakil Presiden yang terhormat.. Dimana Blue Print akses
Mineral baru Indonesia yang 10000x lebih kuat daripada Uranium? Aku..
Memohon."Kata laki-laki samar kedua.

Wakil Presiden kembali menoleh dan kembali tertawa terbahak-bahak
mendengar pertanyaan lelaki tersebut.

"Jangan bercanda,U son Of the Bitch.. Cuiiih."Kata Wakil Presiden
sambil memelototi 2 orang tersebut.

-------------------------

12 April 2015
*3 Mil dari Markas senjata Cadangan BIAFA(Break Island Army Force Alliance)

Pria itu menggambar sebuah skema rencana dengan bentuk yang hanya
diketahui orang-orang yang ada disekitarnya. Kali ini dia ditemani
oleh 3 laki-laki dan 2 perempuan. Dia mengambar bagaimana taktik agar
bisa mencuri Suplay senjata yang mereka butuhkan dan meledakkan.

"Oke teman-teman begini rencananya. Rini kau lihat gedung itu? Kau
stand by diatas dan bersiap menjadi Sniper. Lindungi kami dalam
menyusup dan kabur keluar. Operasi ini akan menimbulkan kegaduhan yang
besar. Ingat sandi nama.. Masih ingat kan?"Kata Rif kepada Rini dan
menunjuk sebuah reruntuhan gedung.

Rini menganggukan kepala sembari mengecek kembali L1151nya dengan pipa
peredam yang begitu panjang hingga nyaris takkan menimbulkan suara.

"Ve, Uyo bergerak dan menyisir dari arah jam 1 lurus hingga jam 5
sekitar TKP.. Bunuh semua yang lewat. Tapi ingat selalu sembunyikan
mayatnya. Bay,Niko sisir arah jam 11 sampai jam 7 TKP rencana sama
seperti Ve dan Uyo. Aku akan menyisir 12 dan 1. Pasang timer kalian 15
menit tinggalkan lokasi,Mengerti."Kata Rif mengomandoi lagi.

"Mengerti.!!!"Serentak semua mengangguk.

"Cek Senjata masing,masing. Topeng juga dipakai.. Ingat jangan sampai
gagal.. Dan aku tak mau jika ada Kantong mayat yang aku bawa pulang.
Aku Memohon,okeh.. Harapan Indonesia ada ditangan semua pemuda yang
menjalani Misi seperti ini. Binasakan BIAFA. Check Radio kalian"Rif
kembali mengomando.

"L-Fox Ready"kata Uyo.
"Nitro Confirmed"balas Niko.
"Balazar siap."Kata Bay.
"TG ready"kata Ve
"Medusa Ready"kata Rini.

Rif mengacungkan jempol dan memberi aba-aba.

"Gogogogo"perintah Rif.

Serentak mereka berlari membagi posisi. Rini bergerak dengan senyap
reruntuhan gedung,merayap dan standby dengan scopenya mengawasi gedung
markas senjata cadangan. Rif bergerak lurus kedepan sesekali melirik
kebelakang,Ve menuju arah jam 1 dan Uyo kerah jam 3,Bay dan Niko
menuju arah jam 11 dan 7 bersamaan. Selang semenit semua berada
diposisi.

"Medusa,status?"Cakap Rif dari Radio.
"I'm Watching,Papa"balas Rif.
"Confirmed. Nitro,L-Fox,TG,Balazar Status?"Balas Rif lewat Radio lagi.
"Jelas,Papa"balas Ve,Bay,Uyo dan Niko.

Ve dan Uyo menyisir arah yang ditentukan dengan berhati-hati hingga
sampailah disebuah box yang besar dan mereka berlindung disitu. Uyo
mengintip sejenak dan melihat ada 3 orang tentara musuh yang sedang
main kartu dengan asik. Uyo menghadap Ve dan memberi isyarat 3 jari
yang menandakan ada 3 orang. Ve hanya menganggukan kepala dan
mengeluarkan Pistol yang sudah memakai alat peredam. Begitu juga
dengan Uyo.

"TG,L-Fox. 3 tikus dari balik Box tempat kalian berlindung."Kata Rini.
"Ya Medusa. Kami sudah lihat. Jadi apa rencanamu Medusa?"Balas Uyo.
"23 derajat dari tempat TG jika balik badan dapat tikus bagian
kiri,L-Fox 45 derajat balik kiri dapat tikus ke 3. Aku ambil tikud 2
bagian tengah. On My mark. 1 bullet 1 Rat."Balas Rini dari atas
reruntuhan gedung membidik seorang tentara.
"Confirmed"balas Uyo.
"Siap kapan saja Medusa"sambung Ve.

Ve dan Uyo pun mengokang pistol mereka dan menunggu aba-aba Rini dari radio.

"Oke baby.. Ayo kirim mereka ke neraka.. 3..2.1.."Kata Rini dan mulai
menembak tentara yang duduk bagian tengah.

Ve dan Uyo pun keluar dari sisi dibalik Box dengan perhitungan tepat
dan menembak tentara sisa pas bagian kepala.

"Clear"Kata Ve.
"Clear"sambung Uyo menarik mayat ke 3 tentara itu ke tempat yang agak
lebih gelap.

Ditempat lain Bay dan Niko menjalankan aksinya. Mereka merayap menuju
sudut gedung.

"Medusa, disini Balazar. Apa ada tikus disana?"Kata Bay dari Radio.

Rini mengamati tempat Bay dan Niko dengan scope senapan ruduknya dengan seksama.

"Negatif."Balas Rini.

Bay dan Niko pun kembali berjalan senyap menuju area semakin dalam.

Rif yang solo run mengendap-ngendap lurus kedepan. Dengan siap senjata
dia membidik ke arah mana saja.

"Papa... Aku melindungimu."Kata Rini berhubungan dengan Rif dari Radio.

"Hhm."Balas Rif singkat.

Ve dan Uyo pun berhasil memasuki gedung perlengkapan senjata dengan
bersembunyi dibalik setumpuk karung menunggu yang lain.

"Kami sudah masuk sarang."Ujar Uyo.

---------------------

Suara tembakan dua kubu saling berbalas. Sudah begitu banyak mayat
pasukan lawan yang jatuh. Seorang lelaki dengan entengnya memakai
senjata berat dengan magazine besar menumpas mereka satu-satu. Di
sudut kiri seorang juga sedang mengisi ulang senjata sambil mengunyah
coklat dan tangan kirinya melempar granat.

"MATI KAU MATI KAU."Kata Yudhist menembak dengan begitu lihainya dan
berlari menuju spot perlindungan.

"Peluru ku tinggal 1 magazine,FIRE IN THE HOLE"balas Melody yang
meraba-raba kantongnya dan membuang granat juga.

"Starlight,kau bisa ke sini.. Aku masih punya banyak magazine."Balas
Kinal dari radio.

"Confirmed Kinaru... Priest.. Cover me"balas Melody dari radio dan
memanggil Yudhist yang berada 3 meter dari sampingnya.

"My Pleasure... Gogogo"balas Yudhist.

Melody berlari dan salto kearah Kinal menghindari peluru.

*Penjara Cipinang, Operation Freeman (Yudhist code Priest,Melody Code
Starlight,Kinal Code Kinaru,Imam code Choco)*


"Thanks"kata Melody yang menerima magazine dan mengokang kembali
senjatanya dan berbalik arah kedaerah yang terbuka dan menembak
satu-satu musuh didepannya.

Tak lama kemudian tentara 1 penjara itu pun habis dari mereka berempat.

"Clear"Kata Yudhist
"Clear"kata Imam.
"Clear"kata Kinal.
"Clear"kata Melody.

Kinal,Yudhist,dan Imam kembali bertemu dan membawa beberapa tahanan
yang ditahan di penjara itu atas instruksi untuk membebaskannya.
Melody bertemu dengan tawanan itu dan berbicara.

"Jangan khawatir. Kami pihak kalian. Pejuang"kata Melody. Tawanan itu
pun hanya mengangguk.

Yudhist menghubungi Radio untuk meminta evakuasi.

"Disini Priest.. Paket sudah aman.. Meminta evakuasi."Ujar Yudhist
dari balik Radio.

"Roger Priest.. Taxi 10 Menit lagi."Balas Andri dari radio dengan
mengendarai Mobil diikuti dengan beberapa Mobil lain.

Selang 10 menit kemudian mobil-mobil itu pun datang dan mengevekuasi
Para tawanan dan juga Kelompoknya Melody.

"Markas disini Starlight.. Paket telah kami amankan. Mission Succes.
Starlight,Priest,Kinaru,Choco Out."Cakap Melody menghubungi markas
mereka.

"Laporan diterima Starlight. Segera kembali ke 'Hutan' sekarang."Balas
seseorang yang berbicara dari markas.

Melody dan lainnya pun membuka topeng yang mereka gunakan dan
sama-sama saling tos tangan tanda berhasil mengemban misi.

---

Rif berjalan step by step mengekor dari blakang dua orang tentara di
depannya. Rini mengawasi dan menelan ludahnya. Sesekali dia menyeka
keringat karena kegugupan melihat Rif dari balik gagang Scope
senapannya.

Setelah berada di posisi aman Rif mengeluarkan Sangkurnya yang sangat
tajam dan masih berjalan step by step.

"ayo kamu bisa.. kamu bisa.."ujar Rini yang meilhat Rif mengikuti 2orang tentara musuh tersebut dari balik scopenya.

Rif masih mengikuti kedua tentara tersebut dengan sangat hati-hati langkahnya begitu halus bagaikan melayang. dan pada saat agak memungkinkan dia menggorok tentara yang sebelah kiri dengan cepat hingga kepalanya nyaris putus.

"penyus..."ujar tentara yang kedua yang sempat kaget.

belum menyelesaikan kata-kata yang terakhirnya Rif pun telah cepat dengan cekatan mematahkan lehernya dengan tangan kosong. Rini yang melihat dari reruntuhan gedung hanya bisa mengelah napas dengan sesaat.

"huuuf"Helaan nafas Rini.

Rini kembali mengeker dengan scopenya keseluruh arah. dia pun terkejut, keringat dinginnya keluar dengan cepat  dan mengalir dengan deras. dia mengeker dan menyiap membidik.

"Papa.. disini Medusa. Change Plan.. Nitro dan Balazar tertangkap. pihak Musuh 10 orang. mustahil aku menembak semuanya"kata Rini dalam Radio melihat Bay dan niko dikepung 10 orang tentara. senjata mereka telah dilucuti. Niko dan Bay hanya berlutut dan tanpa membuka mulut.

"SHIIIIIIIIIIIIT... TG,L-Fox tetap siaga. pasang bomnya tanpa aku. ini biar aku atasi. Medusa aku menuju kesana. siap-siap lindungi."Balas  Rif lewat Radio

"Roger That"balas Ve.
":Copy That"balas Uyo.
"Au melindungimu."Balas Rini.

Rif berjalan dengan cepat diantare tembok dan box. Uyo dan Ve juga mulai bergerak masuk kedalam. dalam waktu yang sama mereka kembali mengokang senjatanya kembali dalam waktu bersamaan.

"Show Time..."Ujar Rif maju dengan Senapan Beratnya.

Bersambung....

CLICK SINI UTNUK "ACTION 3"

0 komentar:

Posting Komentar