Gingham Check

Sabtu, 21 Desember 2013

FANFICT JKT48: KAKAK KELAS KU VERANDA

Inspired By :Veranda
Compose By : Imam Fariz Wijaya #choco

Jadi namaku Imam Fariz Wijaya,aku sering di panggil Faiz. 
Cerita ini berawal dari Aku duduk di kelas 1 SMA di Jakarta Selatan. Di sekolah itu terkenal akan prestasi masing-masing muridnya. Seperti juara olimpiade fisika,kimia, matematika, Juara lomba Vokal, dan Juara umum Karate. Seperti halnya masuk jenjang baru pasti diadakan MOS. Yah kalian taulah bagaimana rasanya MOS itu. Tidak Enak sama sekali. Ibarat Jepang datang ke Indonesia untuk kedua kali menjajah Tanah Air ini. Dibentak di kerjaiin disuruh bawa ini bawa itu muka harus di make up ala artis lah apa lah. haaaaaaaah capeeeeeeeeeek walaupun cuman tiga hari tetapi terasa seperti 3 tahun. Ketika selesai pelatihan tentang universitas, aku lihat kakak kelas ku. Rambut nya panjang terurai, senyumnya manis, muka tampang ceria. Tetapi ketika ia sadar aku memandanginya ia langsung memasang muka juteknya. Oiya ini kan lagi MOS ada2 aja nih aku. Bisa-bisa nya mata ngelirik kakak kelas yang cantik. Maklum namanya juga cowo kan?
Hari kedua MOS
pagi2 kita harus sudah datang ke sekolah kita tepatnya jam 6. Disitu aku datang yang pertama kalinya. Dan didepan sekolah sudah terlihat kakak yang kemarin aku lihat sudah menunggu di depan. Aku hanya tertunduk lesu dan sedikit ketakutan. “Kamu dah datang jam segini?” “iiiiyaa kak” jawab aku sambil ketakutan. Aku ketakutan sekaligus senang hehehe. “ohh yaa bagus donk namanya. Kan kakak bilang jam segini udah harus datang. Ternyata ada yang patuhi perarturannya” sambil menjawab dengan senyum. Aku pun terkaget. Kemarin kakak yang satu ini terlihat jutek dan seperti singa, tetapi hari ini terlihat manis dan anggun tepat yang aku lihat kemarin. “yasudah kamu baris dulu yah, kakak tinggal bentar. Dadaaaaaaah” astaga itu kakak kelas atau apaan dah bisa kayak git. Yasudahlah. Hari kedua pun berakhir, aku merasakan pegal-pegal. Karena bobot tas ku yang sangat banyak.
Hari Ketiga MOS
Untuk hari yang ketiga ini aku sedikit terlambat karena aku terlalu capek kemarin. Sesampai disekolah sudah banyak teman-teman ku berbaris. Aku pun agak terengah engah karena berlarian dari ujung pagar sekolah sampai didalam sekolah. Lalu kakak cantik yang kemarin datang kepadaku. “kamu kok hari ini terlambat sih? kemarin udah keren datang pertama sekarang kok terlambat?” tanya kakak yang itu dengan agak cemberut. Walaupun Cemberut ia masih terlihat lucu atau bahasa sekarang menyebutnya Unyu. Ini kakak kelas atau badut sih ekspresi tiap hari berubah berubah. Jam 15:00 MOS tahun ajaran ini dinyatakan selesai. Akhirnya terima kasih Tuhan. Betapa senang hati ini. Sebelum selesai kami pun bersalam-salaman soalnya mereka melakukan ini hanya akting semata. Akting bisa nyata kaya gitu, besok-besok kakak jadi pemain film layar lebar aja deh kata ku di benak hatiku. Ketika aku bersalaman dengan kakak yang cantik itu. Ia menanyakan “nama kamu siapa?” “Faiz” “Ohh Faiz, Hai Faiz!” seru dia dengan senyum yang lebar. Aku pun tersenyum, lelaki mana sih ketika gadis cantik tersenyum ia tidak akan ikut tersenyum?
MOS sudah berakhir angkatan ku dan kakak kelas ku berjalan normal bisa dibilang sangat akrab jadi nya tidak ada kesenjangan di sekolah ini. Aku masuk ke kelas X.6 kelas paling pojok tapi paling seru. Disitu aku duduk sebelahan dengan Rifqi atau biasa di panggil kikoy. Ketika Istirahat kami pun ke kantin bersama. Ketika ke kantin aku melihat kakak yang cantik itu. Ya Tuhan rambutnya………. Indah sekali. “Hei! Faiz! ngapain bengong kayak patung pancoran?” “yeeeee ganggu aku aja lagi asik-asik juga” jawab aku dengan kesal. “emang liatin apaan dah? eh buset! Ya Allah, itu kakak kelas atau bidadari jatuh dari genteng tetangga sebelah?” seru Kikoy dengan nada lawak. Memang Kikoy suka bercanda orangnya. “eh kamu sudah gila apa? ngomong kenceng banget kayak microfone masjid?!?”  kataku sambil berbisik ke arahnya. Jadi ketika kami sedang duduk di kantin, kebetulan tempat kami duduk dekat dengan tempat jualan minuman. Jadinya jika seseorang ingin membeli minuman pasti ia akan menuju ke pojok kantin. “eh Iz, dia datang tuh!” “sssssssst diaaaaaaam!” bisik ku ke Kikoy. Terlihat kakak kelas ku yang cantik itu sedang membeli minum sendirian. Wah untung ia masih single, eh salah. Ketika ia akan balik ke meja nya ia pasti melihat kami sedang melihatnya. Tiba-tiba mata kamipun bertemu dan kami pun langsung melihat ke arah yang lain dengan tampang agak bodoh. Dan anehnya mataku dengan dia bertemu lagi, untuk yang satu ini ia tersenyum kepada ku. AHHHHHHHHHHHHHHHHHH. “Heh Iz! ngapain kamu teriak-teriak? kayak orang utan di rangunan!” “Kakak itu tersenyum padaku Ki!” “hah apa?!? AHHHHHHHHHHHHHH” yeee dia ikutan teriak -_-”
Setelah kami dari kantin ternyata masih banyak waktu istirahat yang tersisa. Jadi kami putuskan untuk ke perpustakaan. Dan lagi-lagi kita ketemu kakak yang cantik itu. Aduh, ini ketemu mulu. Emang kalo jodoh gak kemana, yeeee dikata benda mati ga kemana mana. Ia sedang duduk sendirian. Kalo diperpus itu biasanya baca buku ensiklopedia, tapi kakak yang satu ini ia membaca buku novel. Wah untungnya aku sudah pernah membaca buku novel itu!! “Eh Iz! coba deh kamu berani gak tanya nama kakak kelas itu siapa? yaaah untuk uji nyali aja hehehe gue betul kan? iyalah gue kan Kikoy Van Kikoy tak pernah salah” dasar Kikoy kalo lagi over confident pasti ngomongnya kemana-mana.
Oke saatnya berkenalan.Huuuuuuuuuh deg-degan jantung ini, nafas tak teratur, keringat dingin, tangan gemetar, panik, rasa malu, rasa penasaran. Penasaran? iya sih penasaran. Gimana ga penasaran namanya aja belum tau. Kayak lagu Bang Rhoma Irama, Sungguh mati aku jadi penasaraaan, oh kakak kelasku yang cantik ini. Yeeee aku jadi nyanyi kan.
Dia sedang duduk di pojok ruangan, dan aku datang menghampirinya. Kikoy berjaga-jaga jika ada sesuatu yang diluar rencana kita. “HHHHaai K…………ak!” panggil aku sambil menelan ludah. “Hai!! Kamu Faiz kan yang kemarin? Sini duduk sebelah kakak” waw respond yang sangat baik bung. “kak lagi baca novel itu kak? ceritanya kan Haruna akhirnya ditinggal sama Kazuo” “Ihhh kamu spoiler!” seru dia langsung mencubit tangan kanan ku dengan perlahan. Dan akhirnya kami pun akrab dan semakin akrab. Sampai pada waktunya aku tanya “Kak namanya siapa?”
“Namaku, Jessica Veranda. Panggil aku Ve. Walaupun aku sedikit malu tapi aku fashionable!” Seru kakak itu dengan ceria. Sedikit malu apa nya coba baru kenal udah akrab gitu. Tidak terasa jam istirahat pun habis. Kami memutuskan untuk balik ke kelas.
“Eh Iz! ebuset bocah, lama amat kamu ngomongya. Sampai 30 menit lebih. Kalo di warnet tambah setengah jam lagi bisa dapet bonus 15 menit loh.” kata Kikoy. “Ahh kamu dasar anak warnet pantesan nilai kamu suka turun  gara-gara main warnet terus” seru aku dengan tertawa ringan. “nyeeeeh, eh siapa namanya? nama kakak kelasnya. Bukan yang jaga perpus loh hehehe” “Namanya Ve……….” jawab aku dengan senyum
Keesokan harinya aku datang ke perpus untuk bercakap cakap dengan kak Ve di perpus. Ia selalu ceria ketika ia menceritakan semua pengalamannya padaku. Dan ia ingin meminta pin BBM ku. Lalu ia menanyakan kepada ku “rumah kamu dimana?”  ”Rumah ku lumayan agak jauh sih kak. Tepatnya di Bintaro.” “waaaaaaaaah sama donk aku kalo pulang lewat situ sih. Mau pulang bareng ? Aku ada supir loh jadi aku ga capek hehehe” “boleh deh kak. Makasih banyak”
Bel pulang sekolah pun berbunyi ia sudah menungguku di depan gerbang sekolah. “hai kak Ve, maaf menunggu. Tadi guru biologi ku menambahkan materi buat besok ujian jadinya jam pulang kami agak terlambat. Maaf kak” “Gapapa kok, aku juga baru datang, guru matematika ku menambahkan pelajarannya” kok bisa yah kebetulan aku juga heran. “Ayooo lewat siniiiiiii~~~~~~~~~. Terlihat mobil yang sangat mewah sedang parkir dihalaman sekolah. Mobil itu sebangsa Porsche ataupun Lexus. Mobil sedan dengan sangat mewah sangat mewah. “Ayo masuk!!”  akhirnya kamipun pulang bersama. Sebelum aku keluar dari mobil ia mencubitku di pipi. Katanya pipi ku menggemaskan kayak bakpao. Gapapalah dikatain bakpao yang penting kan di cubit kakak Ve yang cantik hehehe.
2 Bulan kemudian. Kamipun sudah sangat akrab.Dan rasanya aku ingin menyatakan perasaanku kepadanya. Yasudahlah daripada ditahan-tahan ntar malah sakit eh itumah kalo tahan ga minum 3 hari hehehe. “kak Ve, aku mau bilang sesuatu nih!” “bilang apa? kayaknya serius banget haha” tanya dia dengan seulas senyum. “kak Ve cantik banget! Aku langsung naksir dari awal kita ketemu……..” kataku padanya. Seakan dunia ini berhenti jam dan detiknya. “hahaha aku tau kalo aku cantik!” Jawab kak Ve dengan pede. “tapi kamu harus tau juga, kamu orangnya lucu! ngegemesin tingkah lakunya. Kadang kalo kamu ga bbm aku, aku jadi kangen sama kamu!!” senyum kak Ve dengan indah dan manis. Wah dia merasakan apa yang aku rasa! Indahnya dunia ini ~
Keesokan harinya, aku mendapat Kamera DSLR dari mamaku karena aku mendapat nilai yang baik dikelas.Aku langsung membawanya ke perpustakaan dan menceritakaan kepada kak Ve.
“eeeh Faiz! Baru beli kamera baru yaaaaaah?!? Foto akuuu dooooonk! Masak kakak kelas mu yang cantik ini ga difoto? Ayoo fotoooooo!” “oke kak senyum ke arah ku yah, eh maksudnya ke kameranya” halah keceplosan.
Image
“Senyum donk kak! Serius amat baca buku hehehe”
“ihh biar keren tau hahaha”
Image
“Gimana kak? keren kan? Faiz gituuu hehehe”
“iyaaa keren niih, eh foto lagi donk ceritanya aku lagi baca buku niih”
Image
The End~~~

0 komentar:

Posting Komentar