Gingham Check

Sabtu, 21 Desember 2013

FANFICT JKT48: LIDYA DAN YOGYAKARTA

Inspired By : Lidya JKT48
Compose By : Imam Fariz Wijaya #choco

Lidya dan Yogyakarta

Image
Seperti tahun yang sudah berlalu, ketika menginjak kelas 3 SMA disekolah manapun dimanapun pasti siswa siswi akan terlihat sibuk,strees atau merasakan hal lainnya. Iyaaa aku juga merasakan hal yang sama seperti diatas. Tapi sisi baiknya sekolahku mengadakan Tour De Campus. Suatu program sekolah yang mengunjungi Campus dari Universitas ternama di Indonesia. Tujuannya untuk memotivasi siswa dan siswi kelas 3 SMA untuk mencari arah akan kemana dimasa kuliah nanti. Tapi bagiku inilah ajang untuk melepas stres sejenak.
Tahun ini kita akan mengunjugi suatu Universitas ternama di Semarang dan Yogyakarta. Kita berangkat dari bandara Soekarno Hatta sekitar jam 7:55 pagi hari. Sampai di Semarang sekitar jam 10 Pagi. Selepas keluar dari bandara kita langsung disambut oleh Khas Semarang, Terik Matahari. Tapi tidak menghilangkan rasa semangat dari kami. Dari bandara Ahmad Yani kami langsung bergegas ke Universitas ternama disitu.
Sekitar jam 3 sore kami berangkat ke Yogyakarta dari Semarang. Memakan waktu sekitar 3-4 jam. yaah wajaar laaah enjoyy the trip~~~
Sekitar jam 7 malem kita sampai di hotel, kami menginap di Malioboro. Aku makan malam dan langsung ke kamar bersama 2 orang sahabat ku yang satu kamar denganku. Aku menyalakan tv yang ada dikamar kita2 25 inchi LCD tv.
Ketika aku menyalakan tv aku melihat ada konser JKT48 di Yogyakarta. HAH?!? Yogyakarta????!? kebetulan sekali aku juga ada di Yogyakarta. Karena masalah waktu dan akomodasi jadi aku memutuskan hanya menonton dari layar kaca saja..
Keesokan pagi harinya kita diberi waktu bebas sebelum sampai jam 12 siang. Sebagian temanku ada yang ke Keraton ada yang ke malioboro ada yang bersantai di hotel saja. Aku memutuskan untuk ke Malioboro untuk jalan-jalan.
Setiba sampai Malioboro aku melihat kehidupan khas Yogyakarta. Ada yang jualan, ada yang berbincang-bincang antara pedagang dan pembeli ada yang menikmati suasannya. Damai sekali suasana ini beda sekali dengan Tangerang Selatan.
Kedamaian itu hilang ketika aku mendengarkan suara minta tolong dari seorang gadis seumuran 17 tahun “TOLOOOOONGGGG!!!! COPEEET!!!!!!!!!!!” Semua orang langsung menengok kearahnya. Semua orang menjadi panik dan ingin menangkap tukang copet tersebut, karena aku berada di 10 meter darinya dan copet itu akan menghampiriku, aku tidak akan membiarkannya! Aku sengaja menendang kaki kanannya agar ia terjatuh ke tanah. Aku kira aksinya akan berhenti disini. Dugaanku salah ia masih bisa berlari sangat cepat. Terpaksa akupun ikut mengejarnya. Karena aku biasa lari dikejar supir angkot karena bayarnya kurang dan biasa lari dari kenyataan, mengejar seorang copet bukanlah hal yang sulit bagiku
“HEII BERHENTI!!!!!!!!!!” Teriak ku sampai ke ujung Malioboro. Ia pun berlari sambil menjatuhkan barang dagangan disekitarnya. Hal itu membuatku kesulitan mengejarnya. Yang tersulit lagi adalah suasana disitu yang sangat ramai. Ketika aku berlari untuk sekian kalinya, aku melihat disekitarku ada barang dagangan seperti miniatur Vespa atau mobil VW, Karena aku seorang Scooterist dan hal ini tidaklah sangat penting untuk diceritakan, aku memilih miniatur Vespa tersebut dan kulempar ke arah kepalanya.
“BUGHH!!!!” bunyi jatuuuh yang sangat keras  membuat copet tersebut jatuhh sambil ngesot. Saat itu juga aku sadari ternyata bukan Suster Ngesot aja yang bisa ngesot, tetapi Copet juga bisa ngesot. Setelah ia terjatuh, aku mengambil dompet gadis tersebut. Dan mengecek isi dompet tersebut. Aku takut sang copet sudah mengambil sesuatu dari dompet tersebut. “Mas ampun mas aku wes mule mas ampun mas jangan di pukuli” kata copet tersebut sambil memelas. Kenapa ia jadi memelas? padahal kan dia copet.
Aku hanya berkata “mas jangan copet lagi yah, saya ga mau main kekerasan. Dunia ini indah jika damai” entah kenapa aku mengatakan ini. Mungkin akibat ulangan Kewarganegaran ketika sebelum Tour De Campus berlangsung. Sang Copet dengan seulas senyum meninggalkan TKP dan berterima kasih padaku. Semua orang terlihat senang karena tidak ada kekerasan di peritstiwa tersebut. Ada yang bilang “Terima kasih mas, ga terjadi apa2 pada kami” kata seorang pedagang kaos kepadaku. Aku hanya tersenyum.
Ketika aku membalikan badan gadis itu sudah berada di belakangku. Aku pun terkaget-kaget cepat sekali dia sudah disini. “Makasih yaa udah bantuin akuu, Ke Malioboro mall yuk aku traktir kamu minum coffee” kata gadis itu padaku. Ramah sekali gadis ini. Tapi hal yang aneh adalah mukanya sepertinya familiar. Setidaknya aku pernah melihatnya disuatu tempat tapi aku lupa
“Niiihh tanda terima kasihku karena udah bantuin akuuu yaah!!” Ternyata ia mengajakku ke cafe yang biasa dipakai oleh banyak orang untuk berbincang-bincang. “iiiiy–aaa sam–aaa sa–m-aaa” jailah kenapa jadi gagap yak? alay nih penyakitku. “Astaga aku sampai lupa nama kamu siapa?” “A–kk-uu…………..” Tak lama hape ku berbunyi dan ada telepon yang masuk. Tak pikir panjang aku langsung matikan. “kok kamu matiin hapenya?” “iyaa donk aku kan belom kenalan sama kamuuu” “Ahh bisa ajaa hehehe” “Aku Fariz kamu siapa?” “Aku Lidya. Senang bertemu dengan kamu”  ”kamu sedang liburan disini Lid?” “kalau aku sih lagi program sekolah Live in gitu jadi tinggal di rumah warga gitu, kalau kamu?’ “kalau aku siih ada program Tour De Campus jadi pergi ke Universitas ternama di Yogyakarta dan Semarang” “ohh gituuu, kok wajah kamu ga asing yah Riz?” “iyaalah aku kan orang indonesia jadi gak asing hehehe” “ahhh Fariiizz!!!” gerutu Lidya sambil tersenyum
Tak terasa sudah 1 jam bersama dia, aku pun merasa senang bisa membantu seseorang. “Riz, kapan-kapan main ke Teater yahh nih aku kasih tiket gratis buat kamu” “Teater? kamu main Drama Lid?” tanyaku dengan muka polos. “hahahahha aduuuh Teater ini beda deeh pokoknya tempatnya di FX yaah see youu sooon!” dapet tiket untuk nonton teater? ga salah nih? yasudah jadi penasaran teater apaan sih itu.
Sepanjang perjalan Tour De Campus, aku selalu memikirkan dia. Entah kenapa wajahnya terukir didalam pikiranku. Wajahnya yang lucuu dan sedikit oriental membuat para lelaki jatuh hati padanya. Rambutnya yang panjang dan terurai dengan indah. Kulitnya yang putih dan terawat bagaikan bidadari jatuh dari langit Badan yang sangat proporsional dan senyum yang manis membuatku selalu memikirkannya setiap hari.
1 Bulan kemudian, akhirnya bisa ke teater juga untuk ketemu Lidya. Karena sekolahku sangat sibuk makanya aku baru bisa sekarang untuk bertemunya. Ketika sudah masuk ke mall tersebut aku melihat tulisan yang sangat besar “JKT48 THEATER” hah?!? Lidya anggota JKT48? oiya dia kan TEAM KIII yang baru debut tahun ini. Waaah asiik banget bisa berduaan sama dia kemarin waktu di Yogyakarta.
Jam 19:00 aku masuk di teater tersebut, disana mereka tidak bermain drama, tetapi membawa 1 setlist yang isinya 12 lagu yang mereka bawakan untuk para fans. Banyak fans yang terhibur olehnya. Lidya dan Team KIII membawakan lagu yang indah dan enak didengar.Aku melihat Lidya menari dengan gemulai beserta suaranya yang sedikit rendah seakan-akan menajdi bass gitar diantara suara yang tinggi. Ia melihat ke arahku. Aku hanya tersenyum kepadanya. Ia membalas dengan sedikit menunjuk ke arahku. Aku merasakan kebahagiaan dihatinya.
Setelah teater selesai mereka memang sengaja hi touch kepada para fans.Aku mencari Lidya, dimana dia?? Ternyata ia ada di pojok. “Haiii Lid!” sapa ku dengan ringan. “FARIZ!!!! tunggu aku di cafe lantai bawah jam 10 malam yah” seru Lidya dengan suaranya yang sedikit berat. Ia memang sudah kelelahan. Untung aku keluar terakhir jadinya tidak ada yang mendengar ia mengatakan sesuatu padaku.
Jam sudah menunjukan jam setengah sebelas malam, tapi Lidya belum juga tampak di Cafe ini. Yasudah aku memesan Hot Cappucino untuknya karena sudah malam. Ia pasti membutuhkan kehangatan. Aku memutuskan untuk duduk dipojok dengan dua kursi putih dan satu meja yang minimalist. Dekat dengan jendela dan bisa melihat pemandangan diluar.
Tak lama setelah aku duduk, ia datang menghampiriku. “FARIIIZZ!!!! Akhirnya kamu datang juga. Aku sangat senang kamu mau datang untuk melihatku” seru Lidya  dengan senyum yang lebar. “iyaaa hehehe aku juga penasaran sama teater ini, ternyata teater ini unik banget”  jawab ku dengan sedikit mengingat di teater tadi. “oiya Lid kan udah malem nihh, aku beliin kamu hot Cappucino” ntah kenapa ketika mengatakan hal ini aku merasakan kegugupan dan hati yang berjedag jedug bagaikan lagu disko di malam minggu. Mungkin hati ini lagi disko kali yaah, yah yah masuk diakal.”Waaaaah Makasiiih!!! aku emang lagi kedinginan niih diluar juga ujan pas banget kamu beliin aku hot cappucino” serunya sambil tersenyum puas
“Kamu biasa pulang jam segini?” tanyaku kepadanya dengan bingung.”Iya aku selalu pulang jam segini, malah sering jam 11-12 malam” “Waah pasti capek banget!!” jawabku dengan sedikit singkat.”Tapi kali ini aku merasakan berbeda, soalnya kamu traktir aku hot cappucino di cafe favoritku” ohh ternyata ini cafe favoritnya pantesan broo.
“Kamu belom pulang Lid? mau aku antar?” “He? mungkin lain kali” Ia hanya tersenyum dan tersipu malu
“kalo hari ini aku dijemput sama papah kebetulan ia sedang tidak sibuk. Tapi pastikan macet dijalan. Makanya aku sering berisitirahat sejenak disini sambil melepas lelah” “ohh begituuu” “wahhh Fariz bawa DSLR yaah? bisaa donk foto aku? aku abis beli sunglasses baru niiih hehehe” “dengan senang hati, memoto gadis cantik sepertimu”  
“Okeedeeh satu dua tiga!!” CLICK!
Image
The End

1 komentar: