Gingham Check

Rabu, 15 Januari 2014

2 Loves,Who Love The Patrichor






 2 Loves, Who Love The Patrichor


 Author By : Rif Pawelloy (@RIFpawelloy)

 Inspired By : Melody N. Laksani & Jessica Veranda T.

So peacefully.. when you sit alone and enjoy the Patrichor


Aku masih menikmati bau itu. Bau sehabis hujan... Ya Patrichor namanya, sungguh mendamaikan. Tak sedikit orang sepertiku sangat paham dengan situasi ini.. So peacefully.

Kumenatapi disekitarku ditaman ini. Mereka berlalu lalang tanpa memperdulikanku. Halaah siapalah aku ini? Aku berjalan ke bangku taman dan mulai mendudukinya dan aku berdiri lagi tersadar bahwa kursi itu masih basah karena hujan.

"huum, pret.. Celana gw basah kan!" kataku ngomel sendirian. Aku menebas-nebas belakang celanaku berharap airnya akan mengering. Aku pun menyobek beberapa lembar buku catatanku dan mengalasi kursi itu dan kembali duduk dengan santainya.

Aku pun kembali menikmati Patrichor, tak bosan-bosannya kalau sehabis hujan aku selalu ke taman ini. Taman yang luas,bersih dan mendamaikan bagi orang-orang sepertiku yang menyukai kesendirian.

"SO PEACEFULLY"Kata seseorang diblakangku.
Kursi ditaman itu saling bertolak blakang,jadi wajar aja kalo ada orang dibelakangku.

Dari nadanya diadalah seorang cewek yang menyukai hal-hal yang sama sepertiku. Aku melirik ke belakang dan hanya melihat rambut hitam yang panjang. Aku pun hanya tersenyum.

"iya ya mbak. Bau sehabis hujan itu mendamaikan."kataku berbalas tanpa menoleh belakang.

Dengan sedikit cekikan aku pun melanjuti hobby ku yang agak sedikit aneh. Dan aku pun yakin cewek dibelakangku juga sedang menoleh ke blakangku. Agak sedikit kegeeran sih.

"wah,mas juga suka patrichor ya?"balas cewek itu perlahan. Dengan agak kaget dipanggil 'Mas' aku pun berbalas dengan santai.

"wah jangan panggil mas dong mbak. Hehehe" kataku.

"manggil apaan dong, apa om?"kata cewek itu berbalas. Aku yakin kita masih mengobrol sambil membelakangi.

"ebushyet.. Om2 tua amat mbak"ujar ku lagi.

"lah itu kamu juga manggil aku mbak"kata dia berbalas lagi.

"ya maap. Apa harus manggil tante?"kataku bercanda melempar ejekan ke dia lagi.

Dari bunyi dudukannya,sepertinya dia mulai berdiri. Langkah kakinya seperti berjalan kearahku. Dan betul dia menampakkan wujudnya didepanku. CANTIK! Sungguh cantik. Mungkin ini yang dikatakan durian runtuh.

"kalau manggilnya Melody aja bagaimana?"kata Melody.

Ya namanya Melody,dia memperkenalkan namanya secara langsung dihadapanku. Aku pun bengong melihatnya. Baru kali ini lihat paras seseorang seperti dia. Rambut yang lurus,kulit yang putih,mata & bibir yang seksi,dan wajah khas ayunya yang langsung membuyarkan pikiranku.

"om, om kok diam?"kata Melody lagi berusaha mengejekku.

"kenapa om lagi..? Kalo Rifki aja bagaimana? Hadeh"kataku berbalas dan berusaha mencairkan pikiranku yang tadi memperhatikannya.

"hehehe,persilahkan cewek duduk napa?"kata Melody sambil bercanda.

Aku pun berdiri dan mempersilahkan dia duduk layaknya seorang putri.

"silahkan tante.. Eh"kataku bercanda.

"iih kamu.."kata Melody dengan ekspresi cemberutnya.

Anjiir,dengan ekspresi cemberutnya saja udah cakep gila. Bagaimana kalau dia tersenyum? Melody pun duduk disampingku.

"makasih... Suka Patrichor juga ya?"Kata Melody menatap lurus kedepan.

"iya,bikin adem.. Apalagi yang disebelah aye? Double adem dah nih hati"kataku bercanda.

"iih gombal"ucap Melody.

"yee emang bener kok."kataku lagi mencoba bercanda dengan baik dan benar.

"kamu asik juga.. Hehehe"Katanya lagi.

"hehehe"balasku.

Setelah itu kami berdua mencoba lagi menghirup nafas dan menikmati Aroma bau sehabis hujan ini. Sungguh mendamaikan.

"Rif..?"panggil Melody.
"yap?"nadaku menjawab.

"eh,kamu gak khawatir ye,kita baru kenal tapi udah ngobrol kek orang akrab lama"kataku melanjut.

Melody ketawa, dia menatapku.

"iya ya.. Hahahaha. Awkward moment dah.. Kalau kamu orang jahat kan bahaya."kata Melody.

Dengan ekspresi orang yang loyo dengan mimik sweatdrop aku pun membela diriku.

"beeeh... Penjahat dong"kataku memasang ekspresi sweatdrop.

"hahaha nggak kok. Cuman bercanda. Dari dunia psikologi, orang yang menyukai Patrichor mereka itu orang yang damai. Aku yakin abang yang ganteng ini orangnya damai kok."kata Melody.

Abang ganteng? Aku pun mulai ketawa.

"wakakakaka abang Ganteng? Tumben kamu bener.. 2 juta rupiah.. DIPOTONG SEMUA"candaku membalas pujian Melody.

Melody pun membalas candaku dengan tertawa sambil mencubit halus lenganku. Aku pun kaget tapi tak mengungkapkannya secara langsung. Jarak dudukku dan dia memang sangatlah dekat karena kursi itu memang dirancang untuk 2 orang. Ya kalau dilihat secara jauh kita seperti orang yang berpacaran.

"kamu lucu juga Rif,eh aku potong namaku Rif gak apa-apakan?."kata melody.

"potong semua juga boleeeh,tapi siapan kambing seekor buat syukurannya ya?"balasku melucu.

"iiih kamu"kata Melody menyubitku untuk yang kedua kali.

"adaw.. Cantik-cantik galak. Atut"ucapku kembali melucu.

"hehehe ya maap.. Eh aku duluan ya.. Udah senja nih. Kapan2 ketemu lagi ya"kata Melody.

Melody pun bangkit dari kursi dan tersenyum padaku. Anjir.. Betul-betul cantik. Dia pun berjalan meninggalkanku. Dia menoleh ke arahku dan melambaikan tangan.

Aku pun hanya tersenyum sendiri. mencoba bersandar kembali. meskipun Melody telah hilang dari tangkapan mataku aku hanya tersenyum sendiri.

"gilaaaa.. cakep bener.. besok ke sini lagi ahh sapa tau dia nongol lagi.. semoga"kataku lagi.


--------------------------------------

sudah seminggu yang kutunggu belum juga datang ke taman itu.mungkin dia sedang sibuk, mungkin. hari itu juga hujan tak kunjung turun. mungkin dia sibuk? ah itu tak penting itu urusannya. dengan tegapnya aku mulai meninggalkan langkah kakiku meninggalkan taman itu. agak sedikit kecewa sih sang pemilik senyuman manis nan galak tidak kunjung datang selama seminggu.

"gagal modus gagal modus"ucapku dalam hati. sembari melangkah namun tiba-tiba hati ini mendadak menjadi kegirangan kembali. dia datang. iya dia datang. dia melambai kearahku.. aku pun melambai kearahnya.

"heiii."kata Melody lari perlahan kearahku.
"heii"balasku
"buru-buru banget.. mau pulang ya?? orang baru sampai juga"katanya lagi. aku tersenyum kecil
"hehehe tadinya si gitu.. tapi kamu datang yang ane batalin dah.. hehehe"rayuanku kembali keluar dengan natural.
"wakakaka hari ini kita gak berdua lagi.. nanti timbul fitnah.. hehehe kita bakal bertiga kok"ucap melody cekikikan kecil.

bertiga?? ada yang gangguin dong..?? trus bagaimana aku modusinnya?? kalau cowok FIX ITU PACARNYA. yaaa.. berarti ada saingan. tapi itu masih prediksi ku. semoga saja yang datang sejenis amoeba.

"trus temennya mana mel??"tanyaku padanya. dia menoleh padaku.
"otw.. dia lagi singgah di Market kok. masa duduk doang mana makan-makannya?"katanya lagi

waaah pasti aku bakal ditraktri ini pikirku. sebagai seorang lelaki yang Gentle dan berwibawa ini tidak boleh terjadi pikirku.

"aku ditraktir dong?? aseeeek"kataku lagi.
"untuk hari ini besok dan seterusnya kamu terus yaaaaa??"kata dia membalas semua ocehanku. ternyata ada cewek yang sanggup menyaingi ngelesku.
"ok...."kataku sok Gentle.


kami berdua mencari kursi di bagian sudut taman yang besar dan melingkar. besarnya cukuplah untuk duduk rame-rame. aku hampir lupa selama seminggu ini dan semenjak pertemuan pertama tak pernah aku meminta nomor kontaknya. dan saat duduk itu aku mulai memberikan pertanyaaanku padanya.

"mel...?"panggilku
"yoi..??"jawabnya.
"boleh tanya sesuatu gak??"tanyaku lagi..
"kamu mau nembak aku ya?? cepat amat."balasnya malu-malu.
"WOOOOOOOOOO GEER"teriakku sambil memonyongkan mulut hingga membentuk seperti bibir bebek.
"yaelah.. apaan sih? aku kira mau nembak?? padahal sudah siap tadi... siap lempar batu hehehe"balasnya
"gile lu ndro... padahal cuman mau minta nomor."kataku.
"nomor apa nomor togel?? ihh Si Rif maiinya togel iiih"ejeknya lagi.
"MUKE GILEEEEE.. nomor Hp neng nomeeer hapeeeeeeeeeeeeee."balasku. memang dia agak resehin ya sama sepertiku tapi tiulah saat-saat yang kuinginkan.

"MELOOODYYYYY"kata seorang cewek yang menghamiri kami membawakan kantongan plastik. ini pasti temannya melody. asik cewek lagi.

"sini ve sinii.."kata Melody. oh ternyata dia bernama Ve. singkat namanya tapi orangnya tak kalah jauh sama melody. bukan tak kalah jauh, mereka sama-sama bidadari.

"ohh ini pasti Rifki kan? yang suka patrichor kayak melody. kenalin Aku Veranda tapi panggil aja Ve, supaya singkat"kata Ve menjabarkan tangannya kearahku.

aku menyambut tangannya. menggenggam dan kami bersalaman.

"Rifki,panggil saja Rif.. tapi jangan om ya.. itu ajaran melody yang sesat."kataku ke Ve dan dia pun senyum.
 "imel itu matanya rada gak normal, loe cakep bisa dipanggil om-om"kata Ve lagi.

aku pun mulai membanggakan pujian Ve kepadaku. kami berbincang-bincang cukup lama. ya bertiga. dengan snack yang seadnya dan 3 kaleng minuman soda kami menghabiskan waktu yang cukup panjang untuk sebatas seorang Stranger yang memasuki Friendzone yang cukup ideal. sebatas ini aku cuma sebatas suka ya dibilang suka karena aku kan seorang lelaki jadi pantas dan wajar jika aku suka mereka berdua.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

4 Bulan kemudian hubungan kami bertiga sudah sangat akrab hingga berkembanglah rasa itu. rasa yang aneh tetapi semua manusia pasti merasakkannya. rasa yang tak bisa dihindari seluruh manusia. ya, rasa cinta. jujur saking intensnya hubungan kami bertiga aku,Melody dan Ve itu menjadi semakin menjadi-jadi. pernah terpikirkan siapa yang harus aku nyatakan duluan? dan tidak mungkin jika aku menyatakan perasaan ini sekaligus kepada dua orang itu. mau taruh dimana muka ini? kena batunya ya iyalah itu pasti.

ya mau dikata apalagi diantara harus memilih satu yang lainnya itu adalah problem yang belum aku bisa solving sendiri. selagi aku memikirkan kedua orang tersebut Telponku berdering. aku mencoba meraihnya dan ternyata itu adalah telpon masuk dari Ve.

"Rif, kamu dimana? di rumah?"ucap Ve dalam telpon
"iya aku dirumah. ada apaan sih?"kataku berbalas.
"nggak cuma nanya doang... byeee.."kata Ve dan mematikan sambungan Telpon itu,

ini semakin aneh. gak kerjaan banget Ve nelpon cuma nanya hal begitu doang. apa dia juga suka padaku? apa harus aku memulai duluan dengan Ve? bagaimana dengan Melody? aku mulai mengetes Melody dengan cara meneleponnya..?

"iya Rif?"kata melody dalam telpon. terfikir otak licikku untuk mengerjai Melody.
"mel... aku sakit.. maunya makan kalo dibuatin dan disuapin sama kamu.."kataku mengerjai Melody.
"APAAAA?? KAMU SAKIT TUNGGU AKU DISANA JANGAN KEMANA-MANA. IYA AKU BUATIN KAMU MAUNYA APA... TUNGGU  YA TUNGGU"kata melody teriak dalam percakapan telpon. dari nadanya dia mulaik panik.

BINGO!!! perkiraaanku tak salah lagi.. aku pun turun dan temuai asisten rumah tanggaku.

"bi.. kalo Melody datang bilang aku sakit ya.. aku lagi jahilin dia."kataku kepada Asisten rumah tanggaku.
"siaap den siaaap."kata Bibi Asisten rumah tanggaku.

aku pun kembali naik keatas kamarku dan mulai mengintip dari jendela. stengah jam kemudian datanglah mobil bewarna silver yang telah memasuki area rumahku. ku tatapi dari balikjendela dan ternyata Melody dan Ve yang turun.

hahahaha ternyata Ve datang juga dan dia juga membawa rantang. prediksiku pasti Melody yang menghubungi Ve dan mereka memakai langkah yang cepat dan ting nong bel rumahku mulai berbunyi. aku dengan cepat mengeluarkan air panas yang kusiapkan dengan sebuah kain dan mulai mengkrompes kepalaku karena pasti ada yang memegang keningku untuk mengecek suhu tubuhku. dan melompat kembali ke tempat tidur mencoba untuk selimutan.

pintu kamar pun terbuka dan spontan mereka berdua seperti orang yang panik..

"kamu sakit apa?? "kata melody memegang keningku.
"ya ampun panas sekali Rif.."kata melody kembali berulang.
"kamu bandel ya sakit gak bilang-bilang"ujar Ve menyentuh keningku juga.

kalu dipikir-pikir gak mungkin mereka datang dengan cepat kalau prediksi itu benar.

"aku nggak apa-apa kok."kataku berusaha melemahkan suara. Ve langsung memegang bibirku dengan telunjuknya semacam mengasih kode agar aku tak banyak bicara. ak melirik ke arah Melody, dia menatap Ve seakan mempunyai rasa Cemburu karena Ve yang begitu mesra kepadaku.

"skrang kamu makan ya.. aku suapin kayak yang ditelpon tadik" kata melody sambil membuka kotak makanannya dan menyuapkan kepadaku. dan aku mencoba melirik kepada Ve dan ekspresinya sama seperti Melody cemberut dan mencoba melakukan sesuatu.

"aku juga bawain makanan loh rif aaaaa"kata Ve mencoba menyuapiku.
"ihh. Ve aku duluan..."kata Melody..ke Ve
"akuuu duluaaaaan meeeel"kata Ve.

dan aku hanya bengong menatap mereka berdua. BINGO, FIX aku tahu semuanya. terus kupandangi dua orang bidadari didepanku saling melempar troll untuk menjadi yang terbaik di mataku mungkin.

"RIIIIIFFFFF... KAMU SAKIT? TADI BIBI BILANG PAS AKU BARU NYAMPE."terdengar suara orang yang berteriak dari depan arah kamarku dan mendekat ke arah kamarku.

"ebusyeeeet... Octi???"kataku menatap cewek yang baru datang itu.

Octi menatap ke arah Ve dan Melody begitu juga Melody dan Ve.

"ohhh iya kenalin ini Octi.... tunanganku, bulan depan kami Menikah...!"kataku tertuju kepada Melody dan Ve.

"APAAAAAAAA???"Kata Ve serentak mengikut Melody.

Octi pun bengong melihat ekspresi kaget kedua cewek itu. Ve & Melody pun pingsan mendadak.


TAMAAAAT

5 komentar: