“Cinta Tak Berbalas Hanya Milikku”
Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah di tahun ajaran yg baru, setelah sebelumnya aku menikmati liburan naik kelas yg lumayan lama. Pagi ini aku harus cepat bangun, walau masih kurang bersemangat, aku siap-siap dan segera bergegas menuju ke sekolah. Nama Ku Dhanu, aku baru naik ke kelas 2 SMA, dan aku dari dulu orangnya memang cuek sama yg namanya cinta. Aku gak peduli, walaupun kata teman-teman “masa muda itu lebih indah kalau kita menikmati yg namanya cinta”. Persetan dengan ucapan teman-teman, karena sejauh ini aku belum benar-benar merasakan yg namanya jatuh cinta.
Hari pertama aku disekolah, saat masih pukul 07.00, aku sedang bergurau dengan teman-teman didekat pagar sekolah, ketika itu kami sedang menunggu jam pembagian kelas. Sebelum kelas kami dibagi, aku tak sengaja melihat seorang gadis turun dari sebuah mobil, gadis itu terlihat asing disekolah kami. Aku sempat merasakan hal yg berbeda ketika melihat gadis itu, rambutnya yg terurai menawan membuat aku bertanya-tanya dalam hati “Gadis itu siapa ?? Rasanya aku belum pernah lihat. Apa dia murid baru disekolah ini??”. Eehhhh, ternyata bukan cuman aku yg penasaran, teman-teman aku ternyata berpikiran sama seperti aku. Apalagi teman-teman aku yg laki-laki, terutama para kaum jomblo, mereka penasaran dan mencari tahu jejak gadis yg berparas cantik itu. Aku yg selalu bersikap dingin sebenarnya malu mencari tahu identitas gadis itu, tapi entah kenapa hati ini rasanya memaksa aku untuk mencari tahu. Eehhh! Sebelum aku mulai mencoba menghilangkan rasa penasaranku, tau-taunya identitas gadis itu ternyata sudah dicari tahu lebih dahulu oleh teman-teman aku. Menurut informasi dari teman-teman , gadis itu namanya Cindy Gulla, dia seangkatan dengan aku, sama-sama kelas 2 SMA. Sesuai dugaan aku sebelumnya, Cindy Gulla adalah murid baru disekolah ini.
Beberapa jam kemudian, pada pukul 09.30 daftar nama siswa dan kelasnya masing-masing sudah diumumkan oleh sekolah. Aku sempat terkejut, jantungku berdetak kencang ketika melihat nama aku dan Cindy Gulla berada dikelas yg sama. Waahhh, entah ini hari keberuntungan aku atau hanya kebetulan saja, aku sama Cindy Gulla bisa sekelas. Setelah itu kami masuk kelas, lalu kami perkenalan diri dan beradaptasi dengan teman-teman sekelas yg baru. Tempat duduk kami bersebelahan, dan itu kesempatan bagus untuk aku curi-curi pandang dengan Cindy. Kami sempat saling bertatapan, jantungku seketika berdetak kencang, lalu aku secara spontan membuang muka, seperti orang yg sedang salah tingkah. Maklum, aku orangnya belum berpengalaman kalau urusan “ngedeketin cewek”, makanya aku selalu bersikap dingin saat pertama kali berhadapan dengan dia.
Sepulang sekolah, aku berbaring ditempat tidur. Apa yg ada dipikiran aku, masih tentang kejadian yg ada disekolah tadi. Saat aku sedang melamun dan pikiranku sedang kosong, yg pertama kali terbayang dalam benak ku adalah paras manis dan imut milik Cindy. Apakah ini yg namanya cinta?? Akhirnya aku mulai paham, dan bisa merasakan yg namanya jatuh cinta. Tidak seperti aku yg biasanya, aku malah bersemangat untuk menyambut hari esok, aku tidak sabar ingin berjumpa dengan Cindy lagi. Aku berencana untuk mengajaknya kenalan, dan sedikit ngobrol dengannya besok. Mungkin ini awal petualangan aku menikmati dunia percintaan. Memang benar kata teman-teman, ternyata masa muda begitu indah jika dinikmati dengan cinta.
Keesokan harinya disekolah, sebelum jam pelajaran dimulai, aku menyempatkan diri mengajak Cindy ngobrol. Walau kurang pede, dan masih bersikap salting.
“Haii, kamu anak pindahan dari mana?” Kataku yg berbicara dengan nada malu pada Cindy.
“Aku pindahan dari Tangerang. Emang kenapa??” Kata Cindy.
“Ohh, gak ada apa-apa. Perkenalkan, namaku Dhanu. Salam Kenal yaa” Kataku yg mulai mengajaknya berkenalan.
“Aku Cindy Gulla, tapi panggil aku Cigull aja, soalnya aku sudah terbiasa dipanggil Cigull” Katanya yg juga memperkenalkan diri.
“Ohh, kalo gitu aku panggil kamu Cigull” Kata aku ke Cindy yg mulai sekarang aku panggil Cigull.
Perbincangan kami belum habis, tapi teman sekelas aku yg bernama Kinal dengan Shania tiba-tiba mengejek kami dari belakang.
“Cieee, Cieeee ada yg lagi PDKT nihh” Kata Kinal dengan nada mengejek.
“Ciieeee Dhanu kayaknya lagi jatuh cinta nihh” kata Shania yg juga ikut mengejek.
Aku pun tersipu malu, dan menjawab.
“Apaan kalian, kerjaannya cuman bisa ngejek orang aja”
Cigull lalu menyahut.
“Ahh, kami kan cuman kenalan aja.”
Belum habis kami berbincang, tiba2 Bu Melody masuk ke kelas kami, dan perbincangan terpaksa kami tunda dulu. Karena Bu Melody terkenal mempunyai disiplin yg keras saat mengajar, makanya kami gak mau main-main di saat belajar dengan Bu Melody.
Cigull terlihat pintar saat belajar dikelas. Aku sendiri jadi malu, karena aku bodoh dalam pelajaran, dan tak mampu seperti dia. Tapi itu malah menjadi motivasi aku untuk maju, sepulang sekolah aku langsung mengerjakan PR dan belajar, karena aku mau jadi anak pintar seperti Cigull, supaya dia semakin tertarik denganku. Sepeti bintang yg bersinar dilangit, dia sudah membuat hidup ku bersinar terang. Sosoknya sudah membuat jalan hidupku berubah kearah yg terang benderang. Selalu bersemangat dan ceria! Inilah aku yg sekarang. Berkat Cigull, hari demi hari kulewati dengan ceria, dengan jalan hidup yg berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
Beberapa hari kemudian, Cigull dapat masalah dari kakak-kakak kelasku disekolah.Ketika itu kakak kelas aku yg bernama Nabilah, Jeje, dan Rica datang menghampiri Cigull yg sedang berada dikantin, mereka bertiga memang sudah terkenal nakal disekolah. Aku yg dari kejauhan sontak langsung berlari kearah kantin ketika melihat Cigull dikasari oleh mereka bertiga. Tapi karena terburu-buru, aku tak sengaja menabrak Kinal dengan Shania yg ketika itu sedang berjalan. Aku sempat terjatuh, lalu aku segera meminta maaf kepada Kinal dengan Shania. Tapi, ketika aku sudah sampai di kantin, aku kehilang Cigull, “Mungkin Cigull sudah dibawa pergi oleh Nabilah, Jeje, sama Rica” kataku dalam hati. Akupun merasa khawatir dengan Cigull dan mulai bersikap seperti seorang pahlawan, dengan tergesa-gesa aku mencari jejak kemana Cigull dibawa pergi oleh mereka. Keringat pun mulai bercucuran dari tubuhku, aku mulai khawatir dan gelisah dengan keadaan Cigull. Beberapa saat kemudian, aku menemukan Cigull didekat WC sekolah bersama Nabilah, Jeje, dan Rica. Rupanya mereka bertiga sedang membajak Cigull, dan minta diserahkan uang. Tapi usaha mereka berhasil kugagalkan, mereka kuancam akan kulaporkan ke Bu Melody karena ulah mereka ke Cigull. Sontak mereka pun takut, lalu kabur dengan segera meninggalkan Cigull. Cigull pun berterima kasih kepadaku, lalu memberikan aku sebuah senyuman manis. Dalam hati aku cuman bisa berkata “Ohhh, senangnyaaa”. Aku berpikir, kalau dia akan semakin senang dan bisa jadi suka denganku karena aksi ku tadi yg mirip seorang pahlawan. Aku juga bepikir, kalau dia akan menganggap ku seorang pria keren .
Setelah kejadian itu, aku mengajaknya berjalan berdua. Sambil menenangkan diri setelah kejadian tadi, kami mengobrol.
“Kamu baik banget, kamu sudah nolong aku” Kata Cigull kepadaku.
Dan disinilah saatnya! Mungkin ini waktu yg tepat untuk ku mengungkapkan perasaan suka aku ke Cigull.
“Aku nolong kamu karena aku suka sama kamu” Kataku ke Cigull dengan nada serius.
Akupun menatap wajahnya dan memegangi kedua tangannya untuk meyakinkan Cigull bahwa aku serius mengungkapkan perasaan ini.
“Haaahh?? Serius??” Kata Cigull dengan nada terkejut.
“Aku serius, sudah lama perasaan ini aku pendam” Kataku ke Cigull.
Cigull kemudian dengan perlahan melepaskan kedua tangannya dari genggamanku. Sepertinya aku harus menerima kenyataan pahit, bahwa Cigull telah menolak cintaku.
“Maaf yaaa, aku belum mau pacaran dulu, aku mau fokus sekolah. Mungkin lebih baik kita jadi teman aja” Kata Cigull kepadaku.
Akupun terdiam, lalu kami pun berpisah dijalan pulang. Sungguh berat bagiku menerima ini semua, mungkin bagi Cigull diriku hanyalah teman sekelas saja. “Ahh sudah lah” kataku dalam hati. Rasanya sungguh menyakitkan, apa yg telah kulakukan dan kupejuangkan selama in ternyata sia-sia. Cinta tak berbalas hanya milikku.
“Aku akan tetap menunggu Cigull ditempat ini, hingga keajaiban munculnya pelangi”.
-End -
By: @Fernando_Dhanu
0 komentar:
Posting Komentar