Gingham Check

Rabu, 25 Desember 2013

FANFICT JKT48 : Cafe Danau

Inspired by : Stella
Compose by : Rifky Pawelloy #Rif





"DOK! AMBIL JANTUNG SAYA DOK! AMBIL JANTUNG SAYA!"Teriakku.

2 bulan sebelumnya.

Namaku Rifki,mahasiswa biasa yang sering pulang-pergi kampus. Aku
terkenal dingin & tak banyak bicara. Jika ada yang ingin
dibicarakan,hanya seperlunya. Jangankan teman cewek,teman cowok pun
aku malas bergaul.

Waktu itu di Cafe sekitar kampus, masih memainkan laptop, mengerjakan
tugas-tugas kampus dan ditemani secangkir espresso.

"maaf,saya boleh duduk disini mas. Soalnya yang lain penuh" kata
seorang cewek. Kenapa seorang cewek? Karena dari nadanya sudah
menandakan.

Tanpa memperhatikan rupa cewek tersebut & tetap fokus ke laptop,aku
pun mempersilahkan dia untuk duduk.

"silahkan mbak,toh meja & kursinya milik Cafe. Bukan milik saya"
ketusku dengan nada jutek.

Cewek itu pun duduk. Aku terus tak memperhatikan dia.

"mas, anak hukum ya? Dari laptop mas ada tulisan Fakultas Hukum" kata dia lagi.

"iya." balasku datar.

Ketika mendengar balasanku yang datar,dia berhenti membuka percakapan.
Namun rasa penasaranku yang malahan muncul. Aku mencoba melirik dari
balik kacamataku ini. Ternyata dia cantik. Juga berjas putih. Aku
mulai menebak sembarangan,pasti dia anak fakultas kedokteran. Ternyata
mataku ditangkap olehnya, dia tersenyum & akupun tersenyum membalas.

Pada saat itu rasa fokus pada tugasku pun membuyar. Dengan gelas
kopinya dia minum perlahan,seteguk demi seteguk.

"mas,sering kesini ya?" kata dia lagi.

"iya,karna disini tempat yang paling nyaman. Disudut trus sampingnya
danau kampus. Jadi tenang suasananya" kataku membalas sambil mencoba
membangun konversasi percakapan.

Dia menjulurkan tangannya,tanda ingin bersalaman. Mungkin ingin
memperkenalkan diri.

"Aku, Stella. Salam kenal." kata dia halus.

Dengan membalas jabatan tangannya aku pun menjawab.

"Rifki,salam kenal." kataku berbalas.

"angkatan berapa?"kata Stella padaku.

"2011,kamu?" kataku.
"sama. :)"kata Stella.

Ketika dia mau menanyakan sesuatu,tiba-tiba dia memperhatikan
Handphonenya. Ada yang menelepon.

"iya,aku masih di tempat biasa. Ntar kamu kesini saja ya"kata Stella
dibalik Telponnya.

Aku masih memandanginya. Cara menelponnya,tutur katanya begitu
berbeda. Tidak seperti cewek lainnya. Begitu sopan. Belum lagi poni
yang menutup kepalanya dan dilapisi kupluk coklat itu.

"hei.. Kok melamun,lihatin aku lagi? Ada yang salah dari penampilanku
ya?" kata Stella tersenyum sambil melambaikan tangan ke wajahku.

Spontan ku tersadar,aku menatapnya terlalu dalam.

"eh tidak..tidak" balasku. Sepertinya mulai gugup & salah tingkah.

"gak apa-apa kali. Eh kebetulan kita seangkatan. Trus rencana BEM FK &
FH mau bikin event diskusi,aku boleh minta Contact kamu gak?"kata
Stella sambil tersenyum.

Jujur aku mulai gugup menghadapinya.

"bo.. Boleh" kataku.

Stella pun mencatat nomor telpon ku. Begitu juga sebaliknya denganku.

"STELLA ~" kata cewek satunya lagi datang menghampiri.

"Naomi,sini!"kata Stella.

Naomi menghampiri kami berdua. Naomi melirikku.

"Stel,gebetan baru ya?"kata Naomi.

Seketika pengen semburin espresso dalam mulutku ini.

"bukan,omi. Kenalin ini Rifki. Aku juga baru kenalan gara-gara full
meja lain. Anak hukum. Lumayan kan buat event FK&FH diskusi." kata
Stella menjelaskan ke Naomi.

Naomi tertawa kecil.

"oh,kukira hahahaha. Maaf ya. Aku Naomi"kata Naomi.

"Rifki~"balasku.

Stella merapikan tasnya,sepertinya dia mau meninggalkan Cafe ini.

"Rif,aku sama Naomi duluan ya. Ada tugas difakultas. Sampai ketemu 3
hari lagi ya. Di event. Awas gak datang. Bye~"kata Stella. Dia pun
berjalan bersama Naomi.

Aku pun tersenyum kecil,sambil berfikir. Kok bisa berasa kenal lama & nyaman.

"awas kalo gak datang ~ " isi pesan inbox Stella. Ternyata baru jalan
sebentar dia sudah mengontakku.

3 hari sesudahnya.

"jadi seperti yang dikatakan saudara pembawa materi,dalam
Undang-Undang kesehatan.." kataku dengan lantang.

"Intrupsi!"kata Stella dengan Lantang dan mengancungkan tangan.

Suasana diskusi itu mulai panas, dan lawan diskusi ku adalah Stella.
Dia memaparkan argumennya dengan sangat bagus.

"maksud saya maaf saudari Stella Cornelia Winarto. Bagaimana dalam UU
Kesehatan pada pasal 45, seorang dokter tidak boleh menolak pasien
yang datang jika dia masih sanggup untuk memberikan pertolongan. Dalam
KUHP juga masuk dalam Pasal Pembiaran."kataku berdebat dengan Stella
di event itu.

"tapi maaf, saudara Muhammad Rifki Pawelloy yang terhormat. Ini kasus
EMBOLI. Kasus yang langka dalam dunia medis. Bahkan Dokter hebat
sekalipun takkan mampu melewatinya. Datang tiba-tiba tanpa
diprediksi,kalau gagal maka keluarga pasien akan menuntut" Kata Stella
membalas debatku.

Aku pun memutar otak membalas Stella. Kutemukan jawabannya.

"bagaimana dengan Prosedur Kedokteran? Bukannya sebelum melakukan
Operasi dilakukan,dibuat kontrak medis. Jika itu terjadi maka sudah
masuk ke ranah Perdata. Trus kenapa harus menolak. Anda ini bakal
calon Dokter! Ingat Dokter mempunyai kode etik!" kataku balas. Mencoba
meng-skakmatkan Stella di diskusi itu.

Stella terdiam. Lama untuk menjawab. Dia memilih duduk. Dan sepertinya
dengan gampang aku memenangkan perdebatan ini.

Sejam kemudian,Acara itu pun selesai. Stella menghampiriku.

"kamu keren Rif,haha aku kalah berdebat. Ngeri deh kalo masalah debat
sama anak hukum,eh ke Cafe danau yuk. Aku traktir deh karna kalah"
kata Stella menarik tanganku tanda mengajak.

Aku cuman mengangguk dan turut aja. Sepertinya tubuhku yang mengontrol
sendiri kemauannya.

Stella menatapku tersenyum,begitu juga denganku.

2 bulan kemudian.

"Happy 1Months Sayang, semoga kamu makin romantis,makin unyu2,makin
nyebelin,ini aku yang bikin loh." kata Stella sambil menyodorkan Kue
Tart.

Sudah Sebulan aku menjalin kasih Asmara dengannya. Kutemukan
kesempurnaan cinta padanya. Dia menggandengku disudut cafe itu. Dan
bersandar dibahuku. Aku pun hanya tersenyum dan mencium keningnya.

"kamu ingat gak,pertama kita bertemu ditempat ini. Dimana semua tempat
full. Kamu ingat gak waktu debat kita 2 bulan yang lalu.?"kata Stella
lagi.

"aku ingat kok,aku takkan lupakan hal itu. Takkan pernah. Dan takkan
bisa"balasku. Sambil membelai rambutnya. Sepertinya Stella tertidur di
bahuku.

Aku biarkan sebentar. Tapi agak lama tangan Stella mendingin. Kutatap
wajah Stella dengan panik.

"Stella..Stella.. Bangun Stell"kataku sambil menggoyang-goyangkan tubuh Stella.

"Stella.. Bangun. TOLOONG SIAPA SAJA TOLOONG"Kataku Berteriak. Banyak
orang datang dan aku membopong tubuh stella ke Rumah sakit terdekat.

*di RS.*

"nak Rif,Stella mana?"kata mamanya Stella.
"didalam Tante."kataku.

Mamanya Stella memasuki Ruangan ICU. Dan papanya berdiri disampingku.

"nak Rif tidak tahu ya,masalah Stella?"kata Om Winarto,papanya Stella.

"Stella,punya masalah apa om?"kataku balas.

"Stella punya gangguan jantung dari kecil. Dan belum ada
pendonor."kata om Winarto.

Aku pun seperti tersambar petir. Aku merungkuk ke lantai. Mulai
berlinang air mata. Om Winarto menyusul Istrinya ketempat Stella & aku
masih menangis, perlahan aku menuju tempat Dokter.

"TOLONG DOK. AMBIL SAJA JANTUNGKU DOK,AMBIL SAJA. KUMOHON DOK,AMBIL
JANTUNGKU."kataku keras ke dokter.

"maaf,dek Rifki. Kami tidak bisa mengambil Jantung orang yang masih
sehat. Kecuali dia hampir mati secara medis dan siap mendonorkan."kata
dokter kediriku. Aku tambah terpuruk ke tempat Stella.

Kutatapi wajah Stella yang tertidur,aku menggenggam tangannya. Stella
dalam keadan sadar,diam tersenyum.

"jangan nangis sayang,aku gak apa-apa. Betulan kok. Nggak apa-apa.
Sini mendekat. Peluk aku kayak kemarin malam."kata Stella sambil
meminta tanganku.

Aku mendekat dan memeluknya,dia mencium keningku,pipinya terbasahi.

"Happy Anniv sekali lagi Rif, Aku Sayang kamu~" kata Stella, tetapi
tiba-tiba alat medis disampingnya menunjukkan "0" tak ada denyut.

Aku memeluk Stella untuk yang terakhir,menangis. Begitu pula tante
Feny & Om Winarto yang menatapi kepergian Anaknya.

Sebulan kemudian.

Di danau Cafe itu ada acara Tribute to Stella. Aku berdiri diatas
panggung dan menyanyikan sebuah lagu yang sudah hampir berakhir.

"AKU MATIKAN,LAMPU DIKAMAR INI,KUINGIN DI PELUK OLEH.. Cahaya Darimu~"

Tamat

11 komentar:

  1. Anjir... So romantic & sedih. Si Rif makan apaan sih? Komedi jago,romantic boleh juga.. T.O.P lah.

    BalasHapus
  2. stella "die" ga bisa muncul sebagai mantan dicerita selanjutnya. cuma selipan kenangan indah yang menyayat hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aelah.. Nama juga fanfict mah bebas. Itu kan cuma settingan wkwkwkwk :v

      Hapus
  3. Mantap bang rifki....! Lain kali, ganti peran cowoknya jadi Raihan nah....!

    BalasHapus
  4. aseeeek deh, kejadian2 di kenalannya "nyata" banget :D

    BalasHapus
  5. Muehehehe. Udah bisa bikin nopel belum ini? :v

    BalasHapus
  6. laris manis,buka lapak kopi ah ~
    singgah ke artikel kita yang lainnya ya :)

    BalasHapus
  7. bro mampir ke blog ane yaa www.kent-theo.blogspot.com thx

    BalasHapus