Gingham Check

Kamis, 26 Desember 2013

FANFICT JKT48 : Cafe Danau (New Love)

Squal ke dua dari seri Cafe Danau
Inspired by : Stella
Compose by : Rifky Pawelloy @Rifpawelloy #Rif





Setahun setelah kepergian Stella. Aku masih duduk sendiri ditempat
itu. Cafe Danau tepat di sudut yang langsung menampakkan keindahan
danau. Stella merubahku,dia mengajariku bergaul, mengajariku agar tak
dingin kepada orang dan tidak terlalu cuek dengan dunia luar. Ketika
aku duduk disitu aku selalu memesan 2 Espresso. Satu untukku, satu
kubiarkan begitu untuk Stella. Di Cafe ini aku biasanya menghabiskan
waktu dari selesai kuliah sampai malam. Mengingat kenangan dengan
Stella membuat air mataku turun dengan sendiri. Aku menatap ke depan
dan masih terlihat senyumannya.

"nak rif,udah dong. Ini udah setahun setelah kepergiannya. Bapak juga
sedih. Stella hampir tiap hari ke sini."kata seorang bapak-bapak yang
ternyata pemilik Cafe ini.

Dengan nafas agak ter sengal-sengal aku menatap bapak itu. Aku
menghela nafasku yang berat.

"tidak pak. Aku cuman bernostalgia. Aku sudah merelakkannya kok
pak."kataku berbalas. Namun jujur aku sangat merindukannya. Pemilik
cafe itu berjalan meninggalkanku,ia mengerti bahwa aku membutuhkan
kesendirian.

Dalam Cafe itu,para pemusik sedang mengalunkan lagu. Ya lagu dari A
Rocket To The Moon - Ever Enough. Lagu Romantis yang pernah
kunyanyikan waktu menyatakkan cintaku padanya.

"I will always be yours. Forever and More.. From the push and the
pull. ~"dengan merdu suara penyanyi cafe itu mendendangkan dengan nada
acoustic.

Aku pun beranjak meninggalkan cafe. Hati ini ingin sekali menumpahkan
segala rasa yang ada didalam dada. Dengan langkah cepat ku tinggalkan
cafe. Belum sampai pintu cafe aku menabrak seseorang akibat jalan
dengan cepat dengan wajah yang tersembunyi.

"aww, hati-hati dong"kata cewek yang kena tubrukanku. Aku menoleh
sebentar,dia menatapku. Tanpa basa basi aku cuman mengatakan kata-kata
singkat.

"maaf."kataku dengan langkah cepat meninggalkan cewek yang aku tabrak tadi.

Cewek itu hanya menatap bengong arahku. Dia berdiri dan berlalu dan
aku pun meninggalkankan cafe itu.

*besok harinya*

"ya,kelas hari ini selesai sampai disini. Sampai jumpa sodara-sodara
selamat siang."kata dosenku.

"siang prof."ketus semua mahasiswa serentak meninggalkan ruangan kuliah.

Aku merapikkan tas ku dan beranjak ke Cafe. Belum melangkah
selangkah,bahu gw ditepuk seseorang.

"Rif,ntar jadi gak lu sama anak-anak ke basecamp? Anak-anak butuh elu
buat buka rapat"kata suara cewek itu.

"iya Ve iya. Ntar gw datang. Just call me ok. Bilangin Fariz siapin
aja suratnya"kataku pada Ve.

"siap pak ketua! Eh mau kemana lu habis ini?"kata ve balas lagi.

"biasa.."ucapku. Aku pun meninggalkan Ve.

"Rif,move on dong Rif.. Kalo gini terus, maaf.. Stella juga bakal
sedih"kata Fariz menyampiriku dan Ve.

"betul Rif. Ntar gw gebetin sama teman gw mau gak?"kata Ve lagi.

"gue udah move on kok. Tenang! Gw juga gak mau Stella sedih disana,gw
ke cafe dulu ya,mau ngopi. mau ikut gak gw traktir dah?."kataku lagi.

"serius? Tapi duluan dah. Ntar gw ama Ve nyusul."kata Fariz.

Aku pun berjalan meninggalkan dua temanku itu. Memang aku telah
berusaha move on,tapi mendapat pengganti Stella itu susah.

Dengan memacu motorku sebentar akhirnya sampai ke Cafe Danau lagi.
Dengan berjalan aku menuju mejaku,meja andalanku. Setelah sampai ke
mejaku,aku melihat sesosok wanita yang duluan menempati mejaku itu.

"yaah,keduluan. Padahal meja andalan"kataku sambil menggarukkan kepala.

Cewek itu pun menoleh ke arahku. Ternyata dia cewek yang aku tabrak
pas di pintu cafe semalam.

"wah.. Maaf. Meja favoritmu yah? Aku pindah saja kalau gitu"kata cewek itu.

"jangan-jangan. Kamu disitu saja biar aku yang cari meja lain."kataku.

"bagaimana kalau bareng saja. Tempat disini bagus ya,ayo duduk?"kata
cewek itu lagi.

Akhirnya aku menerima tawarannya. Karna tempat itu tempat yang sangat spesial.

"RIIIF,WOIII"teriak Fariz & Ve yang menghampiri kami.

"eh Melody.. Udah kenal Rif ya? Kok semeja?"kata Ve kepada cewek itu.
Ternyata dia bernama Melody.

"ah enggak kok,kami bersama karna katanya ini meja favoritnya gitu."kata Melody.

Aku hanya diam dengan santai.

"Rif,kenalin dong temen Gw.. Melody. Anak pertanian."kata Ve tetapi disambung.

"yang mau gw gebet sama lu haha"bisik Ve.

Aku hanya menatap terkejut. Dengan wajah yang agak down.

"apaan sih Ve."kataku sambil menoleh ke Ve.

"Melody.."kata Melody sambil menyodorkan tangannya.

"Rifki.." Balasku sambil menyambut tangannya.

Melody menatapku dan dia tersenyum ke arahku. Aku pun balas tersenyum.

"ok. Udah sesi perkenalannya. Skarang Rif, skarang sesi traktirannya
kayak janji tadi. Gw Lemon tea ya "kata Ve yang mengaburkan saling
tatapnya aku & Melody.

"ice coffe blend"kata Fariz.

"kamu apa Mel?"kataku ke Melody.

"Espresso dong.."kata Melody tersenyum. Serentak kembali aku terbawa
nostalgia Stella.

Pelayan cafe datang ke meja kami.

"mbak.. Lemon tea 1. Ice coffe blended 1,Espresso 3 ya."kataku.
"kita kan berempat,Ve & Faris udah pesan yang lain. Ada yang mau
gabung juga ya?"tanya Melody.

Ve dan Fariz hanya terdiam menatapaku. Mereka berdua sudah tau
maksudku. Ya tidak salah lagi, aku selalu memesan Double Espresso.
Satunya lagi untuk Stella.

"nggak kok. Satunya buat taruh doang."kataku balik ke Melody.

Melody terlihat kebingungan. Pelayan yang tadi kembali dengan pesanan
kami. Aku pun mengambil 2 gelas espresso itu. Satu gelas didepanku,
satunya lagi kututup. Ve dan Fariz tau maksudku,dan Melody masih
bingung dengan maksudku.

Akhirnya kami berempat ngobrol sepanjang siang hingga malam dan pulang
masing-masing.

*5 bulan kemudian*

semenjak pertemuanku dengan Melody dihari itu,kita berdua semakin
akrab dengan status teman. Ve banyak bercerita padaku,tapi dengan
syarat aku tak boleh bertanya kepada Melody. Melody menyukaiku,
sebaliknya aku pun juga begitu. Tetapi aku tak dapat menyatakannya,
aku masih terjebak didalam bayang-bayang Stella.

Setiap aku mencoba memikirkan Melody,wajah Stella yang muncul didalam
benakku. Tuhan,aku merindukkannya tetapi aku juga mencintai Melody,ini
membuatku semakin bingung. Terjebak cinta segitiga yang terbilang
aneh.

Sore itu aku pulang mengendarai motorku. Dengan pelan aku memacu
motorku. Mataku menangkap mobil yang didepan. Sepertinya ku kenali
mobil itu. Tidak salah lagi itu mobilnya Melody. Aku menghentikan
mobilku dan menghampirinya.

"mel, bikin apa disini? Mobil kamu mogok?"ucapku ke Melody.

Melody menoleh dan tersenyum. Dia selalu tersenyum. Wajah ayu khasnya
selalu memancarkan pesona yang indah.

"iya ini Rif. Kayaknya mogok. Aku gak tau kenapa?"balas Melody tersenyum.

Jujur semenjak bertemu dengan Melody semuanya berubah (lagi) dia mampu
memudarkan sosok Stella sedikit demi sedikit.

Aku masih mencari solusi penyebab mogoknya mobil ini. Sesekali aku
mengelap keringat wajahku dengan kemeja lengan panjangku. Spontan
Melody mengambil tisu dan dia yang menyeka keringatku di wajahku.

Sontak aku menatap wajahnya,dia pun begitu. Dia menyeka wajahku dengan
sangat lembut.

"maaf ya,aku ngerepotin kamu"kata Melody.
"nggak apa-apa kok. Kan teman jadi harus membantu."kataku balas sambil
tersenyum.
"yaaah temanan doang ya? Hahaha"kata Melody membalas.

Aku pun bingung,mungkinkah ini pertanda darinya? Ah tidak mungkin. Aku
tetap mengutak atik mobilnya. Aku temukan masalahnya. Karburatornya
rusak,sangat tidak memungkingkan jika aku yang memperbaikinya.

"mel,karburatornya rusak. Mending derek ke bengkel ya?"kataku
"kalau gitu,aku telpon bengkel ya. Eh pulsaku habis,boleh pinjam
telpon kamu gak Rif?"kata Melody membalas.

Tanpa pikir panjang kuberikan telponku padanya. Melody mengambil
telponku. Dia menatap walpaper di layar, gambar Stella masih
terpampang.

"cantik.."kata Melody.

Aku baru sadar Melody melihat gambarnya Stella.

"oh itu Stella.. Mel"kataku.

Setelah mendengar nama Stella, sepertinya Melody teringat sesuatu.

"Stella ~ yang diceritakan Ve, pacarmu yang sudah meninggalkan Rif?
Ups maaf Rif maaf"kata Melody sambil memohon.

"gak apa-apa mel,aku juga harus Move on kok. Aku pasang gambarnya
sebagai bentuk penghormatan"kataku

Melody tersenyum lagi.

"senyum mulu cantik,mending aku bonceng pulang sini. Tinggalin aja
mobilnya ntar orang bengkel datangkan?"kataku sambil menggoda.

Melody tersipu malu. Dia cuman mengangguk.

Aku memegang tangannya,mengajaknya berada dibelakangku dibagian goncengan.

"makasih yah rif"ucap Melody. Dia memelukku dibalik goncengan. Aku
membawa motor ini. Pelan & perlahan.

*10 tahun kemudian*

"Ayah,tolong ambil susu adek diatas dong ayah"ujar gadis kecil berusia 3 tahun.

"tentu Stella. Tunggu ayah ambilkan"balasku dengan lembut

Aku mengambil susu itu dan memberikan ke anak itu,anakku. Dan seorang
wanita itu menatapku penuh dengan kasih sayang,penuh rasa cinta.

"Ayah,ini seragam dinasnya. Ini kopel Rimnya awas pistolnya,bunda jadi
ngeri"kata wanita itu yang tak lain adalah istriku.

Melody telah menjadi istriku,ibu dari anak-anakku, ibu dari Stella.
Dia memakaikanku jas. Ku kecup pipinya dan kucium perutnya yang sudah
membesar 7 bulan.

"hati-hati ayah"kata Melody.
"iya,ayah pergi dulu"kataku balas

I LOVE U STELLA~
I LOVE U MELODY~
I LOVE U My Little Stella~
I LOVE U ALL..

Aku pun keluar dari rumah dengan seragam lengkap,senjata dan rompi
peluru yang kupakai.

Doakan Ayah Pulang.

Tamat.

0 komentar:

Posting Komentar